Setelah 54 Tahun, Novel ‘A Wrinkle in Time’ Diangkat ke Film
Rabu, 21 Maret 2018 -
‘A Wrinkle in Time’ adalah film yang diangkat dari sebuah novel berjudul sama. Novel ini amat populer di Inggris, bahkan sempat menjadi acuan untuk menerapkan kurikulum berbahasa Inggris selama beberapa dekade.
Dirilis pada 1952, ‘A Wrinkle in Time’ telah menggambarkan kecanggihan. Malah dianggap terlalu canggih oleh penerbit sampai-sampai usulan menerbitkan novel ini sempat ditolak hingga 26 kali.
Penerbit menilai novel karya L’Engle ini terlalu canggih untuk anak-anak. Namun Farrar Straus dan Giroux Publisher akhirnya berubah pikiran dan memutuskan menerbitkan ‘A Wrinkle in Time’.
Kendala bukan hanya muncul sebelum novel diterbitkan. Setelah dipasarkan, ‘A Wrinkle in Time’ juga sempat dilarang dibaca oleh American Books, The Catcher in the Rye, dan Charlotte’s Web lantaran tidak ada unsur Kristennya.
‘A Wrinkle in Time’ bukan novel biasa. Novel ini lah yang berhasil mendorong lahirnya karakter Katnis Everdeen, Hermione Granger, dan Buffy the Vampire Slayer.
Disutradarai Ava DuVernay, pembuatan ‘A Wrinkle in Time’ menghabiskan bujet lebih dari USD100 juta. Berkisah tentang Meg yang mencari ayahnya yang hilang. Pencariannya dibantu adiknya, teman sekelasnya, Calvin, serta tiga perempuan yang terdiri dari Oprah Winfrey, Mindy Kaling dan Reese Witherspoon.
Petualangan mereka hingga ke planet lain. Di sana lah ia belajar tentang dunia kegelapan. Dikisahkan ada makhluk jahat bernama Camazotz. Untuk menyelamatkan sang ayah, Meg harus mengalahkan Camazotz dengan cinta tak terbatas.
Kisah petualangan Meg dalam film ‘A Wrinkle in Time’ layak ditonton. Apalagi jika mengingat novelnya membutuhkan waktu 54 tahun untuk diangkat menjadi film serta banyaknya penolakan terhadap novel ini. (*)
Dapatkan pula berita lain tentang 'A Wrinkle in Time' di sini.