Seperti Wakanda, Di Kalimantan Selatan Ada 'Kota Gaib' Bernama Saranjana
Kamis, 24 Oktober 2024 -
MerahPutih.com - Seperti kota Wakanda atau kota Atlantis, provinsi Kalimantan Selatan memiliki cerita sebuah kota gaib bernama kota Saranjana dan dikenal sebagai salah satu kawasan yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah.
Meskipun tidak sepopuler kota-kota besar lainnya di provinsi ini, Saranjana memiliki sejarah dan budaya yang menarik untuk ditelusuri.
Asal usul nama Saranjana berasal dari istilah lokal yang memiliki arti yang dalam. Menurut beberapa sumber, 'Saranjana' dapat diartikan sebagai tempat yang aman atau nyaman.
Baca juga:
Nama ini mencerminkan karakteristik wilayahnya yang dikelilingi oleh hutan dan sungai, menjadikannya sebagai tempat yang strategis untuk tinggal dan beraktivitas.
Kota ini awalnya merupakan desa kecil yang dihuni oleh suku-suku Dayak dan Banjar. Masyarakat lokal mengandalkan pertanian, perikanan, dan perdagangan sebagai mata pencaharian utama mereka.
Seiring waktu, perkembangan ekonomi dan migrasi penduduk dari daerah lain, terutama dari pulau Jawa dan Bali, membawa perubahan signifikan pada struktur sosial dan budaya di Saranjana.
Baca juga:
Daftar Lengkap Senjata Tradisional Asal Kalimantan Selatan, dari Jenis Pisau sampai Tombak
Tetapi, mengacu pada artikel ilmiah 'Saranjana in Historical Record: The City’s Invisibility in Pulau Laut, South Kalimantan', Mansyur (2018:14) keberadaan kota saranjana adalah sebuah fakta.
Sejarah mengatakan naturalis Jerman, Salomon Muller pada tahun 1845 menuliskan dan menggambarkan pada peta berjudul Kaart van de Kust-en Binnenlanden van Banjermaing tot behoorende de zuidelijke Reize in het gedelte van Borneo atau peta wilayah pesisir pedalaman Kalimantan bahwa ada daerah yang ditulisnya sebagai Tandjong Serandjana.
Baca juga:
Mengenal Sejarah dan Kebudayaan Suku Banjar dari Kalimantan Selatan
Letaknya di sebelah selatan Pulau Laut tepatnya Pulau Kerumputan yang berbatasan dengan wilayah dan Pulau Kijang.
Awal mulanya Salomon Muller sedang melakukan perjalanan penelitian dunia binatang dan tumbuh-tumbuhan di kepulauan Indonesia. Namun sebelum melakukan pemetaan tidak bisa dipastikan apakah Salomon melakukan perjalanan ke Tandjong Serandjana. (far)