Sebelum Jatuh ke Sungai Hari Darmawan hanya Didampingi sang Sopir

Senin, 12 Maret 2018 - Thomas Kukuh

MerahPutih.com - Pihak keluarga tidak menginginkan untuk mengotopsi jenazah Pendiri Matahari Store Hari Darmawan. Hal itu, adalah keputusan dari pihak keluarga agar proses kremasi bisa berjalan dengan cepat. Roy Nicholas Mandey, sebagai juru bicara keluarga almarhum Hari Darmawan, mengatakan bahwa dari pihak keluarga tidak menginginkan adanya optopsi pada jenazah almarhum.

"Supaya proses perkabungan tidak berlangsung lama dan dapat dikremasikan. Agar segera seluruh keluarga kembali kepada kehidupan dan aktivitas biasanya," ucapnya. Minggu (10/3) sore.

Roy Nicholas menjelaskan, Hari meninggal saat berada di villanya yang tak jauh dari objek wisata Taman Wisata Matahari (TWM) Puncak, di kawasan Megamendung Bogor Jawa Barat. Pada Jumat (9/3) malam. "Waktu itu, beliau ada di vilanya Megamendung, dan memang dalam beberapa hari terakhir beliau sedang tidak enak badan," ujarnya.

Pihak keluarga memperkirakan, Hari terjatuh ke sungai karena mengalami serangan jantung. Kala itu, dia hanya didampungi sopirnya. Tapi karena waktu kejadian sudah larut malam, sang sopir tak bisa mencarinya dan baru ditemukan esok harinya.

Menurut Roy Nicholas, almarhum yang kini berusia 77 tahun tentu memiliki penyakit yang bisa tiba-tiba muncul. Apalagi serangan jantung. "Serangan jantung itu tidak hanya bisa terjadi pada orang yang divonis sakit jantung. Tapi orang normal pun bisa tiba-tiba terkena serangan dan serangan itu tidak ada yang tahu," tambahnya.

Namun dari pihak keluarga, menurut Roy Nicholas sudah mengikhlaskan kepergian Hari Darmawan dan menyakini bahwa kepergian sosok almarhum yang sangat dicintai adalah kehendak Tuhan yang Maha Kuasa.

Namun terkait penyelidikan, tentang meninggalnya almarhum. Roy Nicholas menyerahkan pada pihak yang berwajib. Karena menurutnya, hal itu adalah kewenangan kepolisian.

Seperti diketahui, meninggalnya, pengusaha Hari Darmawan diduga terjatuh ke sungai saat akan melihat villanya yang tak jauh dari objek wisata TWM Puncak, Jumat (9/3) malam. Ia ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Ciliwung, tak jauh dari lokasi objek wisata Taman Wisata Matahari, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (10/3)

Hari adalah pendiri Matahari Departmen Store dan pemilik Taman Wisata Matahari (TWM). Dugaan sementara, Hari akan menengok villanya dengan kondisi arus sungai Ciliwung yang deras, diduga sepertinya kehilangan keseimbangan dan terpeleset.(MKF)

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan