Rupiah Berfluktuasi, Pengembang Hati-hati Tentukan Harga

Kamis, 26 November 2015 - Luhung Sapto

MerahPutih Properti - Perlambatan ekonomi global membuat bisnis properti ikut-ikutan lesu. Para pengembang tidak berani jor-joran meluncurkan produk karena khawatir merugi.

"Para pengembang takut me-launching produk karena nilai rupiah terus berfluktuasi. Mereka takut nanti harga melonjak tiba-tiba dan merugi. Jadi, salah pasang harga," kata CEO Leads Property Hendra Hartono di Jakarta, Kamis (26/11). 

Hendra mengatakan bisnis properti sedang lesu sekarang karena rata-rata bahan baku merupakan produk impor. Ia berharap intervensi Bank Indonesia bisa menjaga stabilitas nilai rupiah. 

"Kalau nilai tukar rupiah stabil bisnis properti bisa maju, tapi kalau seperti sekarang atau malah menyentuh Rp14.000 per dollar AS seperti beberapa waktu lalu pengusaha properti jadi ragu," ujarnya.

Namun, Hendra mengaku optimistis menatap tahun 2016. Menurutnya, tanda-tanda perbaikan ekonomi sudah terlihat. Akan tetapi, pangsa pasar properti kelas menengah ke atas masih stagnan sedangkan untuk menengah ke bawah akan meningkat.

"Untuk perumahan harga di bawah Rp1 miliar masih laku. Market-nya memang besar. Tapi, untuk kelas menengah ke atas susah apalagi sekarang dikenakan pajak barang mewah," tukasnya. (Abi)

BACA JUGA:

  1. IPA 2016 Pertarungan Pengembang Terbaik di Asia
  2. Kementerian PUPR Gelar Pameran Perumahan dan Infrastruktur
  3. Lippo Group Minati DIRE Asal BI Rate Turun
  4. Kopelland Bangun Apartemen Seharga Rp270 Juta untuk Pekerja
  5. Ekonomi Sedang Lesu, Sektor Real Estat Malah Tumbuh

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan