Robot Bunuh Diri di Korsel, Pertama dalam Sejarah

Kamis, 11 Juli 2024 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - DALAM peristiwa mengejutkan, seorang pegawai negeri sipil robot di Dewan Kota Gumi, Korea Selatan, memicu debat nasional setelah apa yang dianggap banyak orang sebagai 'bunuh diri robot' pertama di negara itu.

Insiden ini terjadi pada Kamis (4/7) sekitar pukul 16.00. Kejadian ini mengundang kebingungan dan kesedihan di masyarakat. Demikian diungkapkan India Today, beberapa hari lalu. Robot yang dikenal sebagai 'Robot Supervisor' ini ditemukan hancur di dasar tangga antara lantai pertama dan kedua gedung dewan.

robot kota Gumi
Robot diduga menerima bobot tugas yang terlalu berat. (Foto: Dok.Dewan Kota Gumi)

Saksi mata melaporkan melihat robot berperilaku aneh, berputar-putar di satu tempat seolah-olah ada sesuatu di sana sebelum jatuh ke dasar tangga.

Pejabat dewan kota segera mengumpulkan bagian-bagian robot untuk analisis. Penyebab jatuhnya robot belum diketahui jelas, tetapi insiden ini memunculkan pertanyaan tentang beban kerja robot dan dampaknya.

Baca juga:

Perusahaan Kereta Api Jepang Pekerjakan Karyawan Robot, Mirip Wall-E

Sejak dipekerjakan pada Agustus 2023, robot yang rajin ini menangani berbagai tugas, mulai dari mengantar dokumen, mempromosikan kota, hingga memberikan informasi kepada warga. Dengan jam kerja mulai pukul 09.00 hingga 18.00, robot ini bekerja tanpa henti, bahkan menggunakan lift merupakan sebuah kemampuan langka di antara jenisnya.

Robot ini dikembangkan Bear Robotics, perusahaan rintisan asal California yang terkenal dengan robot pelayannya. Namun, robot Dewan Kota Gumi memiliki tugas yang lebih luas. Robot ini merupakan bagian dari inisiatif perintis di Korea Selatan, negara dengan kepadatan robot tinggi. Di 'Negeri Ginseng', ada satu robot industri untuk setiap sepuluh karyawan. Demikian diungkap Federasi Robotika Internasional.

Kematian robot ini memicu berbagai reaksi dan opini di media lokal dan forum daring. Ada yang mempertanyakan bila robot tersebut terlalu dibebani pekerjaan, sedangkan yang lain memikirkan implikasi yang lebih luas dari integrasi robot dalam tugas manusia sehari-hari.

Untuk sementara, Dewan Kota Gumi memutuskan tidak mengganti robot yang mati itu. Peristiwa tragis ini menyebabkan penundaan dalam rencana adopsi robot mereka, menandakan momen refleksi di negara yang terkenal dengan antusiasmenya terhadap otomatisasi.(waf)

Baca juga:

Apple Kembangkan Robot untuk Penggunaan Domestik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan