Robot Bunuh Diri di Korsel, Pertama dalam Sejarah


Robot dilaporkan bunuh diri di Korea Selatan. (Foto: Unsplash/Dylan Hunter)
MERAHPUTIH.COM - DALAM peristiwa mengejutkan, seorang pegawai negeri sipil robot di Dewan Kota Gumi, Korea Selatan, memicu debat nasional setelah apa yang dianggap banyak orang sebagai 'bunuh diri robot' pertama di negara itu.
Insiden ini terjadi pada Kamis (4/7) sekitar pukul 16.00. Kejadian ini mengundang kebingungan dan kesedihan di masyarakat. Demikian diungkapkan India Today, beberapa hari lalu. Robot yang dikenal sebagai 'Robot Supervisor' ini ditemukan hancur di dasar tangga antara lantai pertama dan kedua gedung dewan.

Saksi mata melaporkan melihat robot berperilaku aneh, berputar-putar di satu tempat seolah-olah ada sesuatu di sana sebelum jatuh ke dasar tangga.
Pejabat dewan kota segera mengumpulkan bagian-bagian robot untuk analisis. Penyebab jatuhnya robot belum diketahui jelas, tetapi insiden ini memunculkan pertanyaan tentang beban kerja robot dan dampaknya.
Baca juga:
Perusahaan Kereta Api Jepang Pekerjakan Karyawan Robot, Mirip Wall-E
Sejak dipekerjakan pada Agustus 2023, robot yang rajin ini menangani berbagai tugas, mulai dari mengantar dokumen, mempromosikan kota, hingga memberikan informasi kepada warga. Dengan jam kerja mulai pukul 09.00 hingga 18.00, robot ini bekerja tanpa henti, bahkan menggunakan lift merupakan sebuah kemampuan langka di antara jenisnya.
Robot ini dikembangkan Bear Robotics, perusahaan rintisan asal California yang terkenal dengan robot pelayannya. Namun, robot Dewan Kota Gumi memiliki tugas yang lebih luas. Robot ini merupakan bagian dari inisiatif perintis di Korea Selatan, negara dengan kepadatan robot tinggi. Di 'Negeri Ginseng', ada satu robot industri untuk setiap sepuluh karyawan. Demikian diungkap Federasi Robotika Internasional.
Kematian robot ini memicu berbagai reaksi dan opini di media lokal dan forum daring. Ada yang mempertanyakan bila robot tersebut terlalu dibebani pekerjaan, sedangkan yang lain memikirkan implikasi yang lebih luas dari integrasi robot dalam tugas manusia sehari-hari.
Untuk sementara, Dewan Kota Gumi memutuskan tidak mengganti robot yang mati itu. Peristiwa tragis ini menyebabkan penundaan dalam rencana adopsi robot mereka, menandakan momen refleksi di negara yang terkenal dengan antusiasmenya terhadap otomatisasi.(waf)
Baca juga:
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Meluncur Bulan Depan, Spesifikasi OPPO Find X9 Kini Sudah Terungkap

Analisis Penjualan Xiaomi 17 dan iPhone 17, Mana yang Lebih Stabil?

realme Bikin Ponsel Game of Thrones, ini Fitur dan Spesifikasi

Road to OPPO Run 2025: Ratusan Pelari Jakarta Antusias Sambut Jersey dan OPPO Watch X2 Series

Biaya Perbaikan Xiaomi 17 Pro dan Pro Max Terungkap, ini Komponen yang Paling Mahal

Xiaomi 17 Series Cetak Rekor Penjualan, Jadi HP Flagship Paling Laris 2025?

Bocoran Terbaru Samsung Galaxy Z TriFold, Bawa Opsi Zoom hingga 100 Kali!

OPPO Find X9 Pro Meluncur 16 Oktober, ini Spesifikasi Lengkapnya

Intip Spesifikasi Xiaomi 17 Pro Max, Bawa Baterai Jumbo 7.500mAh dan Layar LTPO AMOLED

Amazfit Resmi Luncurkan T-Rex 3 Pro di Ajang BDG100 Ultra Trail, Uji Ketangguhan di Medan Ekstrem
