Ritual Khas Imlek, Melepas Burung Pipit Mengharap Keberuntungan

Kamis, 04 Februari 2016 - Luhung Sapto

MerahPutih Budaya – Perayaan Imlek bagi etnis Tionghoa tak hanya identik dengan memberi angpao. Masyarakat Tionghoa biasanya melepas burung pipit sebagai kebiasaan menyambut datangnya tahun baru.

Humas Vihara Avalokitesvara, Asaji Manggala Putra, mengatakan melepas burung pipit ternyata memiliki arti tersendiri. Ritual melepas hewan ke alam liar ini dipercaya memberi pengaruh kepada peruntungan dan kehidupan. 

Ritual melepas burung pipit harus dilakukan dengan sikap welas asih guna menjaga keseimbangan alam. 

“Burung pipit ini akan dilepas tepat pada saat perayaan Imlek. Sebagai simbol memohon ampun pada yang kuasa,” katanya di Kota Serang, Rabu (3/2).

Ia mengatakan, berdasarkan kisah yang ditulis dalam kitab Lie zi, tradisi membeli dan melepaskan binatang atau yang juga dikenal dengan sebutan Fang Sheng, sudah dilakukan kurang lebih sejak 2.300 tahun yang lalu di daratan Tiongkok.

Kebiasaan tersebut kini dimanfaatkan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Pabean, Kecamatan Kasemen, Kota Serang, tepatnya di sekitar Vihara Avalokitesvara. Pada momen-momen tertentu, mereka menjual burung pipit di sekitar vihara untuk keperluan ritual Fang Sheng.

Seperti yang dilakukan oleh Yusman, ia mengaku kerap mencari burung-burung pipit di persawahan untuk dijual kembali. Tak tanggung-tanggung, Yusman membawa ratusan burung kecil itu di kandang bertingkat. “Ada yang bisa beli sampai ratusan ekor,” tuturnya. Satu ekor burung pipit dibanderol seharga Rp5.000-Rp10.000.

Ritual Fang Sheng bisa disaksikan saat perayaan Imlek yang jatuh pada 8 Februari 2016 mendatang. (SR)

BACA JUGA:

  1. Klenteng Hok Lay Kiong Jadi Destinasi Wisata Warga Bekasi
  2. Jelang Imlek, Klenteng Boen San Bio Mulai Bersolek
  3. Kehidupan Religius dari Vihara Dhanagun Bogor
  4. Harmoni Imlek di Kelenteng Hian Thian Siang Tee
  5. Jelang Imlek, Vihara Yang Sen Bio Bagi-Bagi Sembako

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan