Review Film San Andreas
Kamis, 28 Mei 2015 -
MerahPutih Cinema - Film Hollywood terbaru keluaran New Line Cinema akan tayang perdana esok (29/5) di seluruh Indonesia, apa lagi kalau bukan “San Andreas”. Merahputih kemarin (27/5) berkesempatan menyaksikan penayangan film ini sebelum dirilis di bioskop.
Sama seperti yang anda baca di sinopsis, film fiksi ini menceritakan tentang kota-kota di Amerika Serikat, dari Los Angeles hingga San Fancisco porak poranda akibat gempa berkekuatan 9,6 skala richter. Gedung-gedung pencakar langit runtuh semua, api mengamuk di mana-mana. Tulisan ikon Hollywood runtuh. Lalu, tsunami menerjang Jembatan Golden Gate.
Secara keseluruhan film ini bisa dikatakan memiliki efek yang rapih dengan kualitas 3D apik khas Hollywood. Ceritanya masuk akal dengan menghadirkna berbagai gejala alam yang biasa hadir dalam bencana alam gempa.
Dalam film ini dijelaskan bahwa para peneliti sudah menemukan cara untuk memprediksi gempa jauh sebelum gempa itu terjadi. Namun semuanya telat karena patahan antara lempeng pasifik dan lempeng Amerika Utara sudah bergerak.
Penjelasan mengenai cara memprediksi gempa beserta terorinya dihadirkan dalam film ini, namun sayangnya mengenai gempa dan cara prediksinya seperti kurang lengkap, atau bisa dibilang kurang mendalam. Hal ini menjadikan film ini terasa seperti ada bagian yang kosong.
Dwayne Johnson sebagai tokoh utama tetap digambarkan sebagai pria perkasa, sama seperti pada filmnya yang lain. Namun bedanya, dalam film ini segala kekuatan yang dimilikinya masih masuk akal. Tidak seperti di film lainnya seperti “Fast and the Furious” yang menampilkan Dwayne layaknya monster dengan ketahanan dan kekuatan fisik di atas pria pada umumnya.
Harus diakui detil filmnya memang sangat diperhatikan. Namun sayangnya menjelang akhir film, saat tsunami telah menerjang kota, efek green screen terlihat dengan jelas. Pencahayaan pada tokoh dan latar belakangnya bisa anda rasa terpisah, tidak menyatu.
Namun dari pada itu, film ini patut dicontoh. Pengerjaannya apik dan tetap memberikan kita pendidikan, terutama tentang alam dan cara bertahan menghadapi bencana. Film ini juga mengajarkan betapa berharganya keluarga, tidak seperti film kebanyakan yang hanya menampilkan kemesraan dan seks.
Baca juga:
Film Ali Topan Gandeng Pemain Baru
Film Tomorrowland Raup Pemasukan Rp536,6 Miliar
Aksi Pendekar yang Lebih Hebat daripada Jagoan Marvel
Top Gear USA Season 4, Aksi Gila Pecandu Otomotif Papan Atas, Yang Kere Minggir