Respons PSSI soal Kabar Legenda Ajax Simon Tahamata Jadi Kepala Pemandu Bakat untuk Timnas Indonesia
Selasa, 20 Mei 2025 -
MerahPutih.com - PSSI lewat anggota Komite Eksekutif (Exco), Arya Sinulingga memberi respons singkat soal kabar di Belanda. Dilaporkan bahwa legenda Ajax Amsterdam Simon Tahamata akan menjadi kepala pemandu bakat untuk Timnas Indonesia.
Hal ini seperti dilaporkan media Belanda Voetbal Primeur.
“Ditunggu saja,” kata Arya kepada media, Selasa (20/5).
Media itu menuliskan bahwa, "Simon Tahamata telah menemukan tantangan baru dalam kariernya”.
“Mantan pemain Ajax dan Timnas Belanda itu akan menjadi kepala pemandu bakat Timnas Indonesia. Ia akan bekerja sama dengan pelatih Patrick Kluivert, yang dibantu oleh asisten Denny Landzaat dan Alex Pastoor.”
"Dalam peran barunya, Simon Tahamata akan bertanggung jawab untuk mencari bakat, baik di Indonesia sendiri maupun di antara pemain keturunan Indonesia di luar negeri, termasuk Belanda."
Baca juga:
Menpora Dito Sambut Gagasan Mempertemukan Timnas Indonesia dengan Uruguay
Dijelaskan pula bahwa penunjukan Simon Tahamata sesuai dengan visi jangka panjang PSSI yang berkomitmen pada pengembangan menuju Piala Dunia 2026.
Simon Tahamata memiliki darah Maluku dan dikenal sebagai mantan pemain Ajax dan Timnas Belanda era 1970-1990. Ia seorang penyerang yang tajam saat aktif sebagai pemain.
Bersama Ajax, ia mencatatkan sejumlah prestasi, di antaranya tiga kali juara Eredivisie (1976/1977, 1978/1979, 1979/1980) dan satu Piala Belanda pada 1979.
Simon juga meraih empat gelar bergengsi ketika memperkuat Standard Liege. Gelar yang didapatkan antara lain dua kali juara Liga Belgia (1981/1982, 1982/1983), satu Piala Liga Belgia (1981), dan satu Piala Super Belgia (1983/1984).
Adapun di Timnas Belanda, ia mencatatkan 22 penampilan dengan koleksi 2 gol dan satu assist. Simon aktif di tim nasional dari Mei 1979 hingga Desember 1986.
Simon Tahamata gantung sepatu 1 Juli 1996, kemudian melanjutkan kariernya sebagai pelatih. Ia menukangi tim muda Standard Liege (1996-2000), Germinal Berschot Youth (2000-2004), Ajax Youth (2004-2009), Al Ahli Youth (2009-2014), dan kembali ke Ajax Youth pada 2014. (*)