Ramai Merah Putih Setengah Tiang dan Bendera One Piece Wujud Ekspresi Protes Rakyat

Kamis, 31 Juli 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Jagat media sosial tengah dihebohkan dengan berkibarnya bendera One Piece di berbagai wilayah Indonesia menjelang peringatan HUT ke-80 RI.

Pengibaran bendera One Piece dianggap sebagai kritikan warga kepada pemerintah atas kebijakan yang dinilai tidak berpihak pada masyarakat.

Menanggapi fenomena tersebut, anggota Komisi II DPR RI, Ahmad Irawan menilai pengibaran bendera tersebut hanya ekpresi warga tanpa ada unsur merendahkan.

"Pendapat saya hal tersebut merupakan eksperesi warga negara sepanjang tidak dimaksudkan untuk menodai, menghina atau merendahkan kehormatan bendera merah putih," kata Irawan kepada wartawan di Jakarta, Kamis (31/7).

Baca juga:

Fenomena Bendera Jolly Roger One Piece: Simbol Kritik Sosial Menjelang HUT RI

Namun, politikus Golkar itu menegaskan pandangannya bendera negara merupakan identitas, simbol kedaulatan dan kehormatan kita sebagai suatu negara dan bangsa Indonesia.

Ahmad juga menyoroti ada masyarakat yang memilih untuk memasang bendera setengah tiang pada momen HUT RI sebagai bentuk protes terhadap kinerja pemerintah.

Meskipun kata dia, menurut UU No. 24/2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara pengibaran bendera setengah tiang dapat digunakan sebagai tanda berkabung ketika ada yang meninggal duniia

"Jika ada warga negara yang melakukan pengibaran bendera setengah tiang, saya kira itu merupakan ekspresi warga negara yang kita harus hormati," tuturnya.

Baca juga:

HUT Ke-80 RI Jatuh pada Akhir Pekan, Apakah Sekolah Wajib Menggelar Upacara Bendera?

Diketahui, warga di sejumlah wilayah di Tanah Air mengibarkan bendera One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus.

Bendera One Piece berwarna hitam dengan simbol tengkorak dan topi jerami khas anime One Piece. Bendera bajak laut tersebut menjadi salah satu simbol paling ikonik dalam dunia anime dan manga.

Pengibaran bendera One Piece itu pun dimaknai sebagai sindiran tajam terhadap penguasa. Selain menggambarkan kegelisahan atas berbagai persoalan bangsa, aksi ini sekaligus menyuarakan harapan akan hadirnya keadilan dan perubahan. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan