RACH? Debut dengan “Dopamine”, Kisah Cinta Toksik yang Penuh Euforia

Senin, 08 Desember 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com - Pendatang baru di industri musik Indonesia, RACH?, resmi melangkah ke dunia rekaman dengan merilis single debutnya yang bertajuk “Dopamine.”

Karya perdananya ini menjadi pengenalan dirinya sebagai musisi, sekaligus gambaran intens tentang hubungan toksik—sebuah kisah cinta yang adiktif, penuh pasang-surut, rasa sakit yang bercampur kesenangan, serta ledakan adrenalin yang menciptakan euforia.

RACH? tak menutupi bahwa peluncuran single ini membuatnya merasakan berbagai emosi sekaligus.

“Seneng, deg-degan, nervous, lega. Semuanya campur jadi satu. Tapi aku bersyukur banget akhirnya laguku rilis juga!” ungkapnya.

Terinspirasi dari pengalaman pribadinya maupun kisah orang-orang di sekelilingnya, “Dopamine” mengeksplorasi dinamika hubungan tak sehat yang meski menyakitkan, tetap sulit dilepaskan.

“Mungkin kita bukan jatuh cinta sama orangnya, tapi sama highs dalam percintaan itu—kejar-kejarannya, sakit- senengnya, adrenaline-nya,” jelas RACH?. Ia menambahkan bahwa dopamine tak selalu muncul dari hal-hal menyenangkan saja.

Baca juga:

David Bayu Lepas Album Kedua 'Segalanya Itu Kamu', Kisah Personal dalam Balutan Musik Hangat

Dalam proses kreatif, RACH? terlibat sepenuhnya mulai dari konsep hingga visual.

“Semua—100% konsep, referensi, perasaan, visual—itu dari isi kepalaku,” tuturnya.

Ia bekerja sama dengan produser Vit Alian yang membantu merapikan ide-idenya, sementara arahan vokal diberikan oleh Kamga dan Vit Alian.

Lagu ini juga menghadirkan permainan bass dari Barry Likumahuwa, serta melalui tahap mixing dan mastering oleh Irhan Ahmad.

Tak berhenti sampai di situ, RACH? tengah menyiapkan video musik untuk “Dopamine.” Visualnya dijanjikan akan memadukan kekacauan dan keindahan, sebagai cerminan rollercoaster emosi yang digambarkan lagu ini. Proses produksi video ditangani oleh Morse, dengan Nico Mikhael Putranto sebagai sutradara.

Melalui lagu pertamanya ini, RACH? berharap pendengar bisa menemukan refleksi perasaan mereka sendiri. “Semoga relate, semoga bisa mewakili perasaan orang-orang yang pernah mengalami ‘Dopamine’ feelings,” tuturnya sambil tersenyum.

Rilisan ini menjadi penanda awal perjalanan musiknya, namun bukan penutup. RACH? sudah menyiapkan berbagai konten visual dan materi untuk karya selanjutnya, dengan harapan “Dopamine” dapat dikenang sebagai langkah debutnya yang meninggalkan jejak mendalam.(far)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan