Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya

Jumat, 26 September 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM — SEBUAH eskalator yang digunakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump saat akan menghadiri Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York tiba-tiba berhenti. Hal itu memicu Trump melemparkan sentilan saat berpidato. Namun, pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.

Pihak PBB menjelaskan juru kamera tersebut berjalan mundur di atas eskalator untuk merekam kedatangan Presiden AS bersama Ibu Negara Melania Trump. “Ia mungkin secara tidak sengaja memicu fungsi keamanan ketika mencapai bagian atas,” kata juru bicara PBB, dikutip BBC.

Trump menyinggung insiden itu secara bercanda dalam pidatonya pada Selasa (22/9) di gedung PBB.

“Kalau saja Ibu Negara tidak dalam kondisi prima, dia pasti sudah jatuh,” kata Trump.

Baca juga:

Tuding ‘Sabotase’ di Markas PBB Sampai 3 Kali, Trump: Bukan Kebetulan, Seharusnya Malu



Pihak Gedung Putih sebelumnya mengkhawatirkan ada pihak yang sengaja menghentikan eskalator saat pasangan itu naik.

“Jika ada seseorang di PBB yang sengaja menghentikan eskalator saat Presiden dan Ibu Negara melangkah naik, mereka harus segera dipecat dan diselidiki,” ujar sekretaris pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, di X setelah insiden tersebut.

Stephane Dujarric, juru bicara untuk Sekjen PBB Antonio Guterres, mengatakan juru kamera itu sampai di ujung eskalator pada saat Presiden Trump dan Ibu Negara baru saja menaiki tangga bagian bawah. “Pada saat itu (09.50 pagi), eskalator berhenti,” jelas Dujarric.

Hasil pembacaan unit pemprosesan pusat mesin menunjukkan eskalator berhenti setelah mekanisme keamanan bawaan pada comb step terpicu di bagian atas eskalator.

Setelah insiden eskalator, Trump juga mengalami masalah teknis lain saat memulai pidatonya di Sidang Umum PBB. Ia membuka dengan mengatakan teleprompter nya tidak berfungsi, meski kemudian berhasil dipulihkan menjelang akhir pidatonya.

“Saya hanya bisa mengatakan, siapa pun yang mengoperasikan teleprompter ini akan mendapat masalah besar,” ujarnya.

Seorang pejabat PBB kemudian mengatakan bahwa Gedung Putih sendiri yang mengoperasikan teleprompter pada saat itu, dengan membawa laptop mereka dan menyambungkannya ke sistem PBB. Pejabat itu menambahkan, hal itu dilakukan karena pihak Gedung Putih lebih tahu kecepatan teks yang sesuai untuk presiden.(dwi)

Baca juga:

Momen Emmanuel Macron Kejebak Macet di New York, Langsung Ngadu ke Donald Trump

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan