Prediksi Perkembangan K-Pop di 2021
Selasa, 05 Januari 2021 -
KALAU diperhatikan, 2020 menjadi tahun yang sulit bagi beberapa sektor, mulai dari pariwisata, perfilman, musik, dan dunia hiburan lainnya. Tapi justru, ada komuntias yang tetap kuat dan justru semakin berkembang, yakni K-pop. Salah satu kunci para idola K-pop bertahan di tengah pandemi COVID-19 adalah memanfaatkan teknologi termasuk Youtube dan media sosial lainnya.
Mengutip The Korea Times, asisten antropologi budaya George Mason University Korea, Gyu Tag Lee mengatakan ikatan musisi K-pop dengan penggemar global lebih kuat dari yang diperkirakan. Ini karena mereka membangun hubungan bertahun-tahun secara online.
“Popularitas K-pop naik di Asia pada akhir 2000-an dan tumbuh lebih besar pada 2010-an karena K-pop menjadi bagian dari arus utama,” ungkap Gyu Tag Lee.
Baca juga:

Kini, musik K-pop sudah dikenal luas hingga ke Eropa setelah menjadi viral di kalangan anak muda Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Menurut Tag Lee, para musisi K-pop berhasil menarik minat para generasi muda untuk menyaksikan konten daring mereka seperti siaran makan atau mukbang atau sekadar unboxing album sambil berinteraksi dengan penonton.
“K-pop dan platform-nya, seperti Twitter saling bergantung. Twitter Korea mengakui K-pop adalah faktor utama dalam menghidupkan kembali popularitas platform. Penggemar mengunggah kreasi mereka seperti video reaksi, parodi, koreografi, dan cover lagu,” tutur Tag Lee.
Baca juga:
Grup idola K-pop terkenal seperti BTS, NCT, The Boyz, PENTAGON, Stray Kids, dan ATEEZ tak absen menggelar konser daring mereka.
NCT, Super Junior, TVXQ, dan Red Velvet melalui konser bertajuk Beyond LIVE menggabungkan penampilan artis dengan teknologi augmented reality (AR), grafik, dan video call langsung antara artis dan penggemar. Belum lama ini mereka juga menggelar konser daring gratis, SMTOWN Live.
Prediksi Tag Lee untuk K-pop di 2021 ini akan melambung ke level tertinggi baru karena para artis dan label tidak takut pada perubahan dan tertarik untuk membuat konten baru.

“Dari awal 2000-an ketika Clon dan NRG mulai berkembang hingga pertengahan akhir 2000-an ketika BIGBANG dan Super Junior mendapatkan popularitas. Mengingat industrinya tetap kuat selama dua dekade terakhir meskipun ada keraguan, saya pikir K-pop akan menjadi lebih sukses di masa depan,” tuturnya.
Pemerintah juga berencana untuk meningkatkan dukungan finansial untuk teknologi baru seperti AR dan konten virtual reality (VR) karena teknologi memiliki pengaruh yang kuat pada budaya saat ini.
Pemerintah bahkan berencana memperluas tempat untuk konser daring di 2021 dengan menyuntikkan dana sebesar 29 miliar won atau sekitar Rp370 miliar sebagai bagian dari proyek produksi konten K-pop. (and)
Baca juga: