Polisi VS Polisi Baku Hantam di Batam
Kamis, 18 Desember 2014 -
MerahPutih Nasional- Indonesia Police Watch (IPW) meminta Mebes Polri bergerak cepat dalam menyikapi kasus bentrokan antar polisi dengan polisi yang terjadi di Batam, Kepulauan Riau, Rabu petang (17/12) lalu.
Presidum IPW, Neta S Pane meminta Mabes Polri segera mencopot aparat kepolisian yang terlibat baku hantam di sebuah tempat hiburan di Batam.
"Seluruh anggota polisi yang terlibat bentrokan harus dipecat dan pimpinan kepolisian di Kepri dicopot dari jabatannya," kata Neta dalam siaran persnya kepada merahputih.com, Jakarta, Kamis (18/12).
Ia menambahkan, terjadinya bentrokan antar Korps Bhayangkara menunjukkan lemahnya pengawasan atasan terhadap bawahan. Bentrokan tersebut menjadi teror baru bagi warga Batam ditengah belum tuntasnya perselisihan antara TNI dan Brimob Polda Kepulauan Riau beberapa waktu lalu. Dalam bentrokan antar anggota Polda Kepri vs Polairud Mabes Polri itu terlihat mereka menenteng senjata. Lima orang luka dan sejumlah tempat dihancurkan dalam bentrokan ini.
"Peristiwa ini menunjukkan anggota Polri tersebut tidak peduli dengan situasi psikologis warga Batam yang masih trauma pasca bentrokan TNI-Polri. Elit-elit Polri tidak cukup hanya minta maaf dalam kasus ini. Tapi harus memaparkan kasus ini secara transparan, mengganti semua kerusakan, mengganti biaya pengobatan korban, memecat semua polisi yang terlibat, dan mencopot pimpinan kepolisian di Kepri," imbuh Neta.
Sekedar kilas balik, keributan antara oknum Polairud Mabes Polri dengan oknum Polda Kepri di M One Pub and KTV, yang berlokasi di Kawasan Harbour Bay, Jodoh, Batam, Rabu (17/12) dini hari. Kejadian itu berawal saat Brigadir Masuri, anggota Polair Mabes Polri ditelepon Brigadir Muksin, anggota Polair Polda Kepri untuk mengajak makan malam.
Meski yang dihubungi Brigadir Muksin, namun yang datang sedikitnya lima orang anggota Polair Mabes Polri dan ditambah dua orang anggota Polair dari Polda Banten. Sedangkan anggota Polairud Polda Kepri ada tiga orang. Usai makan malam, kesepuluh anggota yang terdiri dari Polairud Mabes Polri, Polairud Polda Banten dan Polda Kepri lanjut karokean di M One Pub dan KTV.
Usai bernyanyi, salah satu anggota turun dan saat itulah bersenggolan dengan pengunjung lainnya dan saat itulah terjadi keributan.
Kepala Bidang Humas Polda Kepri, AKBP Hartono mengatakan, bahwa peristiwa tersebut adalah murni kesalahpahaman belaka.
"Murni hanya salah paham saja," kata AKBP Hartono, Rabu (17/12).
(BHD)