PKB Pertanyakan Impor Beras Setelah Diklaim Selalu Surplus

Selasa, 20 Desember 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyebutkan Bulog akan mengimpor sebanyak 200 ribu ton yang akan dikirimkan secara bertahap hingga akhir 2022.

Impor ini untuk stabilitas harga beras di pasaran agar dapat dijaga dengan bertambahnya stok cadangan beras pemerintah yang dikuasai oleh Bulog.

Baca Juga:

Harga Beras Merangkak Naik

Paling tidak beras impor sebanyak 10 ribu ton sudah masuk di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (16/12).

Kementerian Perdagangan menegaskan, jumlah beras yang akan diimpor mencapai 500 ribu ton dan akan masuk secara bertahap sampai Februari 2023 atau sebelum panen raya.

Juru Bicara Milenial Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Mikhael Sinaga mengatakan, impor beras ratusan ribu ton oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) merugikan petani dalam negeri.

"Masuknya impor beras ratusan ribu ton ini pasti merusak harga jual beras petani dalam negeri. Ini menyangkut hidup orang banyak, jadi jangan main-main," kata Mikhael.

Mikhael menambahkan impor beras tahun 2022 itu juga mencederai upaya Presiden Jokowi yang baru saja menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena Indonesia dinilai berhasil menerapkan swasembada pangan dan sistem pertanian yang tangguh.

"Coba pikirkan, sepanjang tahun 2019-2021, Indonesia tercatat tak mengimpor beras, tapi kok sekarang malah impor. Apa masih ada keterlibatan mafia, ya?" katanya.

Masalah lain yang menjadi perhatian Mikhael adalah perbedaan data yang dimiliki Bulog, Badan Pangan Nasional (Bapanas), dan Kementerian Pertanian. Sebelumnya, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Kementan menyatakan stok beras aman.

"Namun, nyatanya data di Bapanas dan Bulog terdapat perbedaan yang signifikan dengan data yang di Kementerian Pertanian," katanya. (Pon)

Baca Juga:

Gubernur Jateng Minta Pemerintah Pusat Kaji Ulang Rencana Impor Beras

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan