Pertama Kali di Luar Uji Klinis, Bayi Laki-Laki Lahir dari Rahim Hasil Transplantasi

Minggu, 30 Juli 2023 - Hendaru Tri Hanggoro

SEORANG perempuan berhasil melahirkan bayi laki-laki di Alabama. Ini bukan kelahiran biasa. Perempuan itu tak punya rahim sejak lahir. Karena itu, dia mendapat rahim hasil transplantasi. Kelahiran bayi laki-laki melalui rahim hasil transplantasi di luar uji klinis itu menandai kemajuan bidang sains-medis.

Pejabat dari Rumah Sakit Universitas Alabama-Birmingham, tempat proses dua tahun transplantasi, pembuahan, dan kehamilan berlangsung, mengatakan bahwa kelahiran dalam program transplantasi rahim sepertinya telah berada di jalur yang benar dan kemungkinan akan dilindungi dalam rencana asuransi.

Proses transplantasi rahim, fertilisasi in vitro, dan kehamilan melibatkan 50 tenaga medis dan terbuka untuk perempuan yang memiliki kondisi yang disebut dengan infertilitas faktor uterus atau UFI.

Baca juga:

Perempuan Waspada Penebalan Dinding Rahim

perempuan tanpa rahim
Proses transplantasi rahim, fertilisasi in vitro, dan kehamilan melibatkan 50 tenaga medis. (Foto: Freepik/Senivpetro)

Kondisi itu dapat mempengaruhi hingga lima persen perempuan usia reproduksi di seluruh dunia. Perempuan dengan UFI tidak dapat hamil karena mereka lahir tanpa rahim. Ketiadaan rahim juga bisa karena diangkat melalui histerektomi. Sementara perempuan lain memang memiliki rahim, tapi tidak berfungsi dengan baik. Dua kelompok ini bisa dikelompokkan dalam UFI.

Perempuan yang diidentifikasi oleh rumah sakit sebagai Mallory itu segera pindah bersama keluarganya ke daerah Birmingham. Dia akan mengikuti program transplantasi, salah satu dari empat program UFI yang beroperasi di AS.

Mallory mengetahui dirinya tak punya rahim ketika berusia 17 tahun. Dia mengalami sindrom Mayer-Rokitansky-Küster-Hauser. Dia sebenarnya punya anak sebelum ini, seorang putri. Namun bukan dia yang mengandung dan melahirkannya, melainkan saudarinya.

Baca juga:

Transplantasi Rahim dapat Hasilkan Kehamilan yang Sukses

rahim
Setelah bayi lahir dan jika ibu tidak menginginkan anak lagi, rahim transplantasi bisa diangkat. (Foto: Freepik/Jcomp)

Mallory menerima rahim dari donor yang sudah meninggal. Putranya lahir pada bulan Mei. "Seperti jenis transplantasi organ lainnya, perempuan harus minum obat imunosupresif untuk mencegah tubuh menolak rahim yang ditransplantasikan," sebut webmd.com.

Setelah bayi lahir, dan jika perempuan tersebut tidak menginginkan anak lagi, rahim yang ditransplantasikan diangkat dengan prosedur histerektomi, dan perempuan tersebut tidak perlu lagi minum obat anti penolakan.

Mallory gembira dengan kelahiran putranya. "Ada banyak cara berbeda untuk menambah anggota keluarga jika kamu memiliki infertilitas faktor rahim, tetapi (transplantasi rahim-Red.) ini adalah apa yang saya rasa, saya tahu yang seharusnya saya lakukan," ungkap Mallory. (aru)

Baca juga:

Heboh Sereal Berbentuk Rahim, Bentuk Edukasi Alternatif

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan