Persiapkan Album, Noah Dikarantina di Atas Kapal Pinisi
Jumat, 15 September 2017 -
BANYAK cara untuk fokus dalam menggarap sebuah proyek. Seperti yang dilakukan band Noah. Mereka sengaja memberlakukan karantina selama satu minggu penuh di atas sebuah kapal pinisi di Pulau Lombok. Hal itu demi mendapat suasana berbeda. Kapal itu pun diubah menjadi sebuah studio demi menggarap lagu untuk album terbaru Noah.
Produser Musica Studio Acin mengangkui band asuhannya itu sengaja dikarantina dalam suasan yang berbeda untuk membangkitkan ide kreatif mereka. "Selama satu minggu mereka di atas kapal, menumpahkan ide-ide kreatif. Itu bukan sesuatu hal yang mudah bagi mereka yang sudah terbiasa di studio," ucap Acin kepada wartawan di sela-sela press conference konser Road To New Album di Badung Cafe and Resto, Bandung, Kamis (14/9) petang.
Personel Noah, Ariel, mengungkapkan cerita mengenai proses karantina tersebut. Ia menyebut diperlukan perjuangan yang cukup besar untuk melewatinya. "Kapalnya cukup besar dan memiliki ruangan tengah yang besar. Akhirnya kami ubah ruangan itu menjadi studio," ujar Ariel.
Agar lebih total dalam bekerja, pihaknya sengaja membawa perlengkapan studio ke atas kapal. "Kami seperti pindahan saja. Semua perlengkapan studio kami pindahkan dan produksi di atas kapal," ungkapnya.
Selama hampir tujuh hari, mereka harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar. "Kami seminggu penuh di atas laut, tidak turun ke daratan. Bisa dibayangkan bagaimana pengorbanannya," tambahnya.
Namun, dengan segala pengorbannya itu, Ariel yakin album baru mereka itu bisa menuai kesuksesan yang sama seperti album-album sebelumnya. "Pasti kami optimistis ingin album ini sukses dan laris manis," ujarya.(*)