Perjalanan Aman dari COVID-19, Bisakah?

Selasa, 24 Maret 2020 - P Suryo R

COVID-19 bukan virus yang dianggap enteng. Virus ini sudah membuat semua aktivitas manusia lumpuh, termasuk mobilitas. Namun bagaimana bila memang harus melakukan perjalanan?

Ada baiknya memang tidak melakukan perjalanan terlebih dahulu karena risikonya lebih besar.


Baca Juga:

Amankah Ibu Hamil di Tengah Pandemi Virus Corona?


Banyak negara pandemi COVID-19

jalan
Bakal terjadi penundaan dan kendala dalam perjalanan. (Foto: Pixabay/Yogasdesign)


Penyebaran COVID-19 yang cepat di seluruh dunia telah membuat mobilitas manusia kemudian terhenti. Pandemi telah menyebar ke banyak negara. Banyak orang yang sudah terinfeksi secara global. Mereka yang paling berisiko adalah orang tua dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang sudah terganggu sebelumnya.

Pembatasan perjalanan saat ini diberlakukan bagi orang yang akan mengunjungi Tiongkok, Iran, Italia, dan Korea Selatan. Badan perjalanan/wisata internasional, IATA, memonitor ketat pendemi ini. Badan ini juga secara teratur memperbarui situasi mengenai pembatasan perjalanan yang diberlakukan di seluruh dunia.

Penerapan pembatasan perjalanan sudah diantisipasi hingga ke bandara. Teknologi terbaru dipakai untuk mengawasi situasi dengan cermat. Lalu memberikan pembaruan terkini mengenai wabah dan langkah-langkah keselamatan yang berlaku di bandara internasional utama. Belum lagi bila kamu kembali ke tanah air harus masuk dalam proses karantina terlebih dahulu.


Baca Juga:

Rekomendasi Film Horor Terbaik Netflix, Dijamin Makin Betah #DiRumahAja


Pembatalan dan penundaan

jalan
Asuransi dapat membatalkan polis kamu. (Foto: Pexels/Skitterphoto)

Jika memiliki rencana perjalanan jauh, sebaiknya mencari informasi pengumuman dari pemerintah perjalanan ke destinasi tujuan kamu. Yang harus dipertimbangkan ialah jika pemerintah menyarankan pembatasan 'terhadap semua perjalanan' atau 'terhadap semua kecuali perjalanan penting' ke tujuan kamu. Ini akan berdampak pada asuransi perjalanan. Jika kamu memutuskan untuk melakukan perjalanan juga, kamu berisiko mengalami pembatalan polis asuransi.


Tetap patuhi protokol kesehatan

jalan
Periksa secepatnya jika merasakan gejala gangguan kesehatan. (Foto: Pexels/Brandon Nickerson)

Jika pembatasan perjalanan atau saran pemerintah mempengaruhi rencana perjalanan kamu. Maka sebaiknya tanyakan kepada maskapai penerbangan tetap melayani rute tujuan kamu atau memang tidak ada pesawat yang terbang ke sana. Jika kamu memesan pada paket liburan, hubungi penyedia perjalanan.

Meskipun tujuan kamu bukan negara dengan pandemi COVID-19 namun ada baiknya mematuhi protokol kesehatan. Seperti mencuci tangan teratur ketika kembali dari luar kamar atau hendak makan. Sebaiknya membawa gel pencucitangan berbasis alkohol bila sewaktu-waktu tidak menemukan air dan sabun.

Tak ada salahnya mempraktekkan social distancing untuk berjaga-jaga dari penyebaran virus. Usahakan jarak antara kamu dan orang lain sejauh 1 meter.

Tangan sering menyentuh banyak permukaan dan dapat dengan mudah terpapar virus. Jika permukaannya terkontaminasi, tangan kamu dapat memindahkan virus ke tubuhmu lewat mata, mulut, atau hidung kamu. Jadi usahakan jangan menyentuh bagian-bagian itu.

Jika kamu ingin batuk atau bersin, lakukan pada tisu atau lekukan siku kamu. Segera buang tisu itu! Jika kamu demam, batuk, atau sulit bernapas, carilah bantuan medis. Hubungi secepatnya sehingga otoritas kesehatan setempat mendapatkan informasi terbaru tentang situasi di daerah kamu, dan dapat dengan cepat mengarahkan kamu ke fasilitas kesehatan. (lgi)

Baca Juga:

Cegah Internet Tumbang, Facebook dan Instagam Turunkan Kualitas Video di Tengah Pandemi Corona

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan