Penguatan Literasi Keuangan Digital Turut Mengerek Performa Bisnis
Selasa, 04 Oktober 2022 -
EDUKASI keuangan digital tak lagi bisa dielakkan. Pengguna internet di Indonesia. Menurut laporan We Are Social, terdapat 204,7 juta per Januari 2022. Dibanding tahun sebelumnya, angkat di tahun 2022 naik meski hanya 1,03 persen bahkan grafiknya terus meningkat dalam kurun lima tahun terakhir. Malahan, pada awal 2022 tingkat penetrasi internet di Indonesia mencapai 73,7 persen dari total 277,7 juta Warga +62.
Baca juga:
Nonton 'Mencuri Raden Saleh' Sambil Belajar Investasi Kripto
Meski angka pengguna intenet Tanah Air tinggi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih relatif rendah di posisi 38,03 persen. Bahkan, indeks literasi digital baru hanya mencapai 3,49 persen.
Pelbagai upaya dilakukan ekosistem keuangan digital di Indonesia. Salah satunya PT Mirae Asset dengan pelbagai inovasi digital dalam melakukan penguatan literasi keuangan di bermacam platform digital.

“Inovasi digital dengan menjalankan literasi keuangan jadi cara mencapai tujuan sederhana kami dengan mendemokratisasi investasi. Capaian tersebut bukanlah tujuan akhir, tetapi merupakan bagian dari proses panjang Mirae Asset Sekuritas untuk lebih baik lagi ke depannya,” kata Head of Marketing Innovation Mirae Asset Sekuritas Denny Eko Prasetyo pada Media Day: October by Mirae Asset Sekuritas, di Sage Club Amphitheatre, Mirae Asset, SCBD, (4/10).
Demokratisasi investasi, lanjutnya, diharapkan dapat membuat banyak orang di pelbagai tempat dapat mengakses informasi keuangan serta sekaligus dapat berinvestasi. Mirae Asset Sekuritas masih menjadi broker dengan nilai transaksi saham terbesar sejak dua tahun terakhir bahkan hingga September 2022 nilai transasksi saham nasabahnya mencapai Rp 480 triliun dengan pangsa pasar 8,7 persen. Besaran tersebut terjadi lantaran upaya mereka dalam memperkuat literasi keuangan digital.
Baca juga:
Terkait inovasi digital, Denny mengatakan Mirae Asset Sekuritas menjadi perintis program riset dalam bentuk kartun, kompetisi trading saham HOTS Championship, Online Opening Account (OOA), dan program edukasi MASI Academy.
Selain itu, Mirae Asset juga memproduksi web series Youtube, seperti Gula Kopi, Generasi Cuan, reality show The Semut, analisis ekonomi makro dan stock picks SuperStock, materi edukasi Belajar Bersama Mirae Asset (BBM), serta wawancara tokoh inspiratif Hidden Masters.

Tak hanya itu, taayangan analisis dunia ekonomi dan pasar modal ditampilkan dalam program Eureka! dan Eureka Fact, Morning Meeting di pagi hari dan Market Minutes di sore hari, dan diskusi mingguan Stockversation serta program bersama emiten Kamu Beli Saham Apa (KBSA).
Dengan dukungan aneka program tersebut, Head of Content Marketing Mirae Asset Sekuritas Jeongmin Lee kini kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas memiliki lebih dari 100.000 subscriber. Kanal Youtube tersebut menjadi salah satu capaian besar setelah adanya inovasi digital nan didorong adanya pandemic sehingga masyarakat lebih sering mengakses konten digital.
“Biasanya pandemi lah mendorong pengembangan inovasi digital, tetapi Mirae Asset Sekuritas sudah memulai digitalisasi program sebelum pandemi, sejak 2017 dengan kartun dan 2019 dengan web series Youtube dan menjadi pertama,” ujar Lee.
Selain itu, Lee mengatakan produksi konten Mirae Asset Sekuritas juga menjadi paling aktif dengan 10-15 produk setiap pekannya dengan didukung studio beserta perangkat dan operator mumpuni. Capaian lain, tutur Lee, diversifikasi penonton kanal Youtube Mirae Asset Sekuritas hingga mencapai 70 persen lebih penontonnya dari luar Pulau Jawa, sejalan dengan misi mendemokratisasi investasi. (*)
Baca juga: