Pengamat Ekonomi: Indonesia Menuju Krisis yang Luar Biasa

Sabtu, 29 Agustus 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Bisnis - Direktur Eksekutif Indef Enny Hartati menilai kondisi perekonomian Indonesia tidak sedang dalam kondisi krisis. Menurutnya, perekonomian hanya dalam keadaan kritis yang menuju krisis.

Pengamat ekonomi ini melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hanya tumbuh sebesar 4,67 persen pada kuartal II merupakan salah satu indikator Indonesia menuju sebuah krisis. "Indikator menuju krisis sudah sangat dekat dengan melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini. Dimana dari penurunan ekonomi 2014 yang tumbuh 5,1 persen namun di tahun 2015 ternyaata hanya mencapai 4,7 persen," ujarnya dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (29/8).

Kondisi ekonomi saat ini, menurut Enny, akibat sentimen Amerika Serikat dan devaluasi yang dilakukan China. Ekonomi Indonesia jadi hanya tumbuh 4,67 persen pada kiartal II 2015. Pertumbuhan ini melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year), mencapai 5,12 persen. Perekonomian nasional juga melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,71 persen secara tahunan.

Oleh sebab itu lanjut Enny, Pemerintah harus segera melakukan penanganan yang sangat serius. Jika kondisi kritis terus dibiarkan maka Indonesia akan mengalami krisis ekonomi yang luar biasa.

"Kritis itu, kalau diibaratkan seperti orang sakit yang sudah sangat kritis tentu memerlukan penanganan yang betil-betul insentif dan konkret. Karena, jika tidak maka akan lebih parah dan bisa menjadi krisis," pungkasnya. (rfd)

Baca Juga:

Poros Muda Golkar: Krisis Ekonomi Bisa Picu Kerusuhan Rasial

Jawab Krisis, Pemerintah Siapkan Paket Kebijakan Ekonomi

Krisis 1998 Berpeluang Terulang

 

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan