Pemerintah Harus Berkomunikasi dengan Keluarga Korban Crane Masjidil Haram

Sabtu, 12 September 2015 - Noer Ardiansjah

MerahPutih Timur Tengah - Keluarga korban yang berada di tanah air berharap-harap cemas pasca insiden crane (alat pengangkat pada konstruksi) jatuh lalu menimpa sebagian jemaah yang berada di komplek Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Jumat (11/9) malam waktu setempat.

Ketua komisi VIII DPR RI Saleh Daulay mengimbau, Pemerintah dalam hal ini Kemeterian Agama (Kemenag) tidak tergesa-gesa mengeluarkan pernyataan terkait jumlah korban jemaah asal Indonesia.

"Kemenag segera mengumumkan nama-nama korban secara resmi baik meninggal maupun luka, namun tidak (dilakukan) tergesa-gesa. Pengumuman harus dilakukan setelah mendapatkan data yang valid," kata Saleh Dualay kepada merahputih.com, Sabtu (12/9).

Saleh Dualay menilai, kehati-hatian dilakukan untuk menghindari dan menghilangkan kegelisahan keluarga korban yang berada di Tanah Air. 

"Melalui pengumuman yang disampaikan oleh Kemenag, maka menghilangkan kegelisahan keluarga korban di Tanah Air," kata Dualay.

Saleh menambahkan, setelah diumumkan, petugas haji harus segera berkomunikasi dengan keluarga korban. Hal tersbut penting dilakukan untuk memberikan ketenangan kepada pihak keluarga.

"Petugas haji sebaiknya menelepon keluarga di Indonesia sehingga bisa memahami keadaan yang terjadi. Yang luka dirawat sampai sembuh. Kalau tidak sembuh sampai penyelenggaraan haji (usai), maka Kemenag harus memiliki tanggungjawab untuk memulangkan ke Tanah Air," imbuhnya.

Sebelumnya, beredar kabar simpang siru jumlah korban jemaah haji dari Indonesia. Sejumlah media bahkan menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 6 orang. (fdi)

 

Baca Juga:

DPR Minta Pemerintah Segera Cairkan Dana Santunan Korban Crane

Belasungkawa PM Inggris dan India untuk Korban Crane Masjidil Haram

Bentuk Dukungan Prilly untuk Korban Insiden Crane Masjidil Haram

Tragedi Crane Jatuh di Masjidil Haram, Keluarga Diimbau Tetap Tenang

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan