PDIP Ungkit Peran Megawati untuk Hari Libur Imlek

Sabtu, 25 Januari 2020 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai, Tahun Baru Imlek tidak hanya melambangkan semangat dan spirit menuju kejayaan dan kemakmuran, namun juga untuk hidup penuh syukur sebagai kunci kebahagiaan.

Hasto menegaskan bahwa PDI Perjuangan terus mendorong semangat persaudaraan nasional, kedepankan gotong royong dalam seluruh aspek kehidupan, guna memerkuat jalan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca Juga:

Putri Gus Dur Ingatkan Tahun Baru Imlek untuk Hilangkan Rasa Saling Menjelekkan Satu Sama Lain

“Melalui sila ketiga Pancasila, Bung Karno menegaskan bahwa Indonesia dibangun untuk semua, one for all, all for one," kata Hasto dalam keterangannya, Sabtu (25/1).

Ribuan warga memadati kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah saat puncak Tahun Baru Imlek 2571, Sabtu (25/1). (MP/Ismail)
Ribuan warga memadati kawasan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah saat puncak Tahun Baru Imlek 2571, Sabtu (25/1). (MP/Ismail)

Hasto mengatakan, semangat persatuan Indonesia berdiri di atas prinsip kebangsaan di mana setiap warga negara memiliki kedudukan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.

"Ini wajib menjalankannya tanpa kecuali," jelas Hasto.

Baca Juga:

Puncak Perayaan Tahun Baru Imlek, Ribuan Warga Padati Kawasan Pasar Gede dan Balai Kota Solo

Atas dasar prinsip kebangsaan tersebut, maka pada tahun 2003, Hasto mengklaim, presiden kelima yang juga Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan hari Imlek sebagai hari libur nasional.

“Penetapan Imlek sebagai hari libur nasional ini menjadi ruang ekspresi semangat kebangsaan tersebut dengan seluruh kebudayaan yang menyertainya," kata Hasto. (Knu)

Baca Juga:

Uniknya Cara Makan Hidangan Imlek, Apa Sih Makna Seven Lucky Food?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan