Patung Gus Dur, Menghidupkan Kenangan Masa Kecil Presiden Ke-4 RI

Sabtu, 25 April 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Nasional - Abdurrahman Wahid, Presiden ke-4 RI, kerap membanyol di tengah-tengah situasi yang tegang. Lelucon-lelucon yang ia tunjukkan merepresentasikan pengalaman hidupnya yang cukup panjang. Ketika masa kecilnya, ia selayaknya anak-anak pada umumnya. Gemar bermain di taman, memanjat pohon, bahkan bermain sepak bola. Gara-gara memanjat pohon, tangannya pernah patah. Ia pun pernah tinggal kelas.

Masa dewasanya, tokoh Nahdlatul Ulama yang kerap disapa Gus Dur ini terkenal kutu buku. Ia pun kerap mengusung nilai-nilai pluralitas dan pejuang kemanusiaan. Tak ayal, perjuangan cucu Hasyim Asy'ari ini diwujudkan melalui kebijakan atas pengakuan hari besar umat non-Islam yang pada masanya dianggap kontroversi.

Ron Mullers, pendiri Komodo Dragon Foundation, menginginkan kenangan Gus Dur masa kecil hidup kembali di Taman Amir Hamzah Menteng, Jakarta Pusat, melalui pendirian sebuah patung. "Itulah yang ingin direpresentasikan pada patung tersebut," tutur Ron Mullers, Sabtu, (25/5).

Patung yang menampilkan sosok Gus Dur ketika berusia 9 tahun berbahan perunggu. Berat total mencapai 400 kilogram. Patung ini dibuat dengan tinggi 1,20 meter di atas penyangga berbahan batu candi dari muntilan setinggi 80 cm. Rupa patung selayaknya Gus Dur membaca buku.

Gagasannya muncul dari Ron Mullers dan Dalton Tanonaka sejak dua tahun lalu, 2013. Gagasan akhirnya tertuang melalui sentuhan sang pengukir, seniman instalasi, Yani Mariani Sastranegara. Bagi Ron Mullers, selain karena nilai sejarahnya, pendirian patung di Taman Amir Hamzah diharapkan mampu menginspirasi anak-anak yang bermain di tengah taman.

"Keluarga sangat menyambut baik inisiatif ini. Apalagi dengan niatan untuk mengisnpirasi anak-anak muda agar tunbuh menjadi manusia dewasa seperti Gus Dur yang cerdas dan berpikiran cinta damai," tutur Yenny Wahid di Taman Amir Hamzah mewakili keluarga Gus Dur dan selaku Direktur The Wahid Institute. (rfd)

Baca Juga:

Ketua JSI: Almarhum Gus Dur Pantas jadi Pahlawan Pluralis

Tanpa Gus Dur, Orang Tiongkok Tidak Bisa Rayakan Imlek

Jutaan Orang Ziarahi Makam Gus Dur

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan