Parmusi Gelar Lomba Cipta Puisi Qurani
Selasa, 16 Agustus 2016 -
MerahPutih Budaya - Menyambut miladnya yang ke -17, Pengurus Pusat Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) akan menggelar lomba penulisan puisi bernafaskan kitab suci Alquran.
Ketua Departemen Seni dan Budaya Parmusi Chavchay Syaifullah mengatakan, puisi bernafaskan Alquran artinya puisi yang ditulis berdasarkan kajian mendalam dari berbagai aspek.
“Kategori puisi dalam lomba ini dikhususkan untuk puisi yang yang ditulis berdasarkan kajian Alquran, baik dari aspek kajian nilai, norma, sejarah, harapan, janji dan peringatan, maupun kisah-kisah kemanusiaan, kenabian, serta ketuhanan,” ungkap Chavchay, Selasa (16/8).
Pria yang juga merupakan ketua Dewan Kesenian Banten tersebut mengatakan, setiap puisi yang masuk ke panitia akan diseleksi oleh Dewan Kurator Gelar Cipta Puisi Qurani.
"Nantinya hanya akan dipilih 100 puisi terbaik untuk diterbitkan dalam bentuk buku," jelasnya.
Berikut ini adalah ketentuan Lomba Puisi Qurani:
- Puisi ditulis dalam Bahasa Indonesia
- Masing-masing peserta hanya diperbolehkan mengirim 1 buah puisi dengan melampirkan biodata singkat, nomor handphone/nomor kontak yang bisa dihubungi, dan alamat rumah/domisili
- Puisi ditulis dengan font Times New Roman, Ukuran 12, Spasi 1,5
- Naskah puisi dikirim ke email: puisiparmusi@gmail.com, paling lambat pada tanggal 16 September 2016
- 100 peserta terpilih akan diumumkan di www.parmusinews.com, setelah keputusan Dewan Kurator Gelar Cipta Puisi Qurani
- Kepada masing-masing peserta yang puisinya dinyatakan terpilih akan diberikan satu eksemplar buku antologi puisi berjudul "100 PUISI QURANI", piagam penghargaan dari Parmusi, dan honorarium sebesar Rp250.000
- Keterangan lebih lanjut bisa berkomunikasi dengan Ketua Departemen Seni dan Budaya Parmusi Chavchay Syaifullah (087774441928). (Ctr)
BACA JUGA:
- Sayembara Deklamasi Puisi E-Sastra Malaysia Akan Digelar di Banten
- Ketika Anies Baswedan Bacakan Puisi Chairil Anwar "Yang Terhempas dan Terputus"
- Para Dokter akan Berpuisi di Sastra Bulan Purnama ke-59
- Fadli Zon Kunjungi Rumah Puisi Taufiq Ismail
- Bukan Puisi, Kali Ini Sastra Bulan Purnama Tampilkan Cerpen