Pancasila Bukan Sekedar Slogan tetapi Perekat Bangsa
Sabtu, 03 Juni 2017 -
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar acara We the Nation #SayaIndonesia #SayaPancasila di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan. Acara ini bertujuan untuk membumikan dan mensosialisasikan Pancasila pada Pekan Pancasila yang dicanangkan oleh Pemerintah pada 29 Maret-4 Juni 2017.
Kepala Bekraf, Triawan Munaf mengatakan, acara ini dibuat agar generasi muda bisa lebih memahami lagi arti Pancasila. Menurut dia, Pancasila bukan sekedar slogan dan ucapan tetapi perekat yang dapat mempersatukan kita sebagai sebuah bangsa.
"Karena tanpa Pancasila, negeri ini tidak dapat lahir, negeri ini tidak dapat bersatu, akan tercerai berai," ujar Triawan dalam sambutannya, Sabtu (3/6).
Negeri ini, lanjut dia, dihormati dunia karena ada Pancasila. Oleh sebab itu, kata Triawan, dalam memperingati hari lahir Pancasila, pemerintah menciptakan slogan 'Saya Indonesia, Saya Pancasila'.
"Tanpa Pancasila, tanpa toleransi, kreativitas bangsa Indonesia tidak akan berkembang. Saya bertanggung jawab atas kreativitas bangsa Indonesia, kreativitas pemuda. Kalau dalam ranah yang tidak toleran, kreativitas akan mati," ucapnya.
Sementara Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrowi mengatakan acara ini harus menjadi inspirasi bagi kita semua. Sebab, kita harus membumikan Pancasila sebagai nilai, perilaku, dan landasan kita hidup di Indonesia.
"Anak muda berani menyelenggarakan kegiatan seperti ini di saat situasi betul-betul mengkhawatirkan bagi bangsa. Tetapi Bekraf dan semuanya hadir dalam rangka membumikan Pancasila sebagai rumah yang harus diselamatkan, sebagai pondasi yang harus kita jaga di Indonesia ini," paparnya.
"Ini acara yang sangat luar biasa. Patut kita apresiasi, patut kita tiru. Seluruh komponen bangsa harus menggerakkan jiwa kita untuk membumikan Pancasila, karena kita hidup di Indonesia dimana kita dipayungi oleh Pancasila," sambungnya.
Banyu Biru Djarot mengatakan, sejak lahirnya pada 1 Juni 1945, Pancasila sebagai dasar negara tetap konstekstual dalam menjawab tantangan zaman. Oleh karena itu, lanjut dia, Pancasila penting untuk bangsa ini, sehingga harus dijaga oleh para pemuda.
"Takkan ada keberagaman, kebhinekaan tanpa Pancasila. Takkan ada berbagai etnis, bahasa, adat istiadat, agama, kepercayaan dan golongan, tanpa Pancasila. Takkan ada etos kerja, gotong royong, tanpa Pancasila. Takkan ada musyawarah mufakat di antara kita tanpa Pancasila. Takkan ada keadilan sosial tanpa Pancasila," pungkas Ketua Umum Komunitas Banteng Muda (KBM) ini.
Acara bertajuk 'We The Nation' digelar Bekraf untuk memperingati hari lahir Pancasila ke-72. Untuk meramaikan acara ini, Bekraf menggandeng tokoh muda dan sejumlah seniman.
Beberapa tokoh hadir dalam acara ini seperti Kepala Bekraf Triawan Munaf, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, dan Menpora Imam Nahrawi. Ada pula putri dan cucu Presiden pertama RI Sukarno, yakni Sukmawati Soekarnoputri dan Puti Guntur Soekarno.
Turut meramaikan puluhan artis, musisi dan seniman seperti Glenn Fredly, JFlow, Kikan, Once Mekel, Addie MS, Mongol Stress, Dira Sugandi, Kevin Aprilio, Wulan Guritno dll. Acara diisi dengan pagelaran Musik, Komedi, Ngobrol dan Testimoni terkait Pancasila dan Kultum Ramadan. (Pon)
Baca juga berita lain terkait Peringatan Hari Pancasila di: Hanif Dhakiri: Perbedaan Harus Disyukuri Sebagai Berkah dari Tuhan