Pakistan Ingin Keseimbangan Dagang Dengan Indonesia, Tawarkan Kerja Sama IT dan Agrikultur

Selasa, 09 Desember 2025 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Pakistan Muhammad Shehbaz Sharif melakukan pertemuan dalam kunjungan resmi Presiden RI ke Pakistan, Selasa (9/12).

Pemerintah Pakistan dan Indonesia menyepakati langkah-langkah kerja sama perdagangan bilateral melalui penguatan di sektor agrikultur dan teknologi informasi.

Shehbaz Sharif menyampaikan, nilai perdagangan bilateral kedua negara saat ini telah mencapai sekitar USD 4,5 miliar.

Namun demikian, lebih dari 90 persen perdagangan tersebut masih didominasi oleh impor Pakistan dari Indonesia, khususnya komoditas minyak sawit.

Baca juga:

Momen Langka, Presiden dan PM Pakistan Sambut Presiden Prabowo di Bandara

Dalam pertemuan tersebut, kedua negara sepakat untuk mengambil langkah korektif guna menyeimbangkan neraca perdagangan.

“Kami telah membahas langkah-langkah koreksi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan melalui peningkatan ekspor agrikultur dari Pakistan, inisiatif berbasis teknologi informasi, serta sektor potensial lainnya,” ujar Shehbaz Sharif.

Ia menambahkan, kerja sama di sektor agrikultur dan IT dipandang sebagai dua bidang strategis yang dapat saling melengkapi serta memberikan manfaat ekonomi bagi kedua negara dalam jangka menengah dan panjang.

Kunjungan Prabowo ke Pakistan ini juga memiliki makna penting karena merupakan kunjungan presiden Indonesia pertama ke Pakistan dalam tujuh tahun terakhir.

Shehbaz Sharif menilai kunjungan tersebut menjadi momentum strategis untuk memperkuat kembali hubungan bilateral kedua negara.

Selain itu, Shehbaz Sharif menambahkan bahwa kunjungan ini bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Pakistan. Ia menegaskan bahwa hubungan kedua negara telah terjalin erat sejak sebelum kemerdekaan masing-masing dan terus berkembang hingga saat ini.

Hubungan kami telah terjalin selama lebih dari 75 tahun, dan kunjungan ini bertepatan dengan peringatan hubungan diplomatik tersebut,” tuturnya.

Ia mengatakan, dejalan dengan semangat penguatan hubungan bilateral tersebut, Indonesia secara konsisten menempatkan sektor agrikultur dan teknologi informasi sebagai prioritas dalam agenda pembangunan nasional, termasuk penguatan ketahanan pangan.

Selain itu, peningkatan produktivitas, serta perluasan ekosistem teknologi yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri dan perdagangan di tingkat regional maupun global.

Kesepakatan di bidang perdagangan dan ekonomi ini diharapkan dapat memperkuat kemitraan strategis Indonesia–Pakistan serta mendorong kerja sama yang lebih seimbang, berkelanjutan, dan saling menguntungkan di berbagai sektor. (Pon)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan