Operasi Ramp Check: 42 Bus Mudik Lebaran di Kampung Rambutan Gagal Total, Armada Bus Tak Layak Jalan, Ban Vulkanisir Hingga Surat Kendaraan Kedaluwarsa
Senin, 24 Maret 2025 -
Merahputih.com - Hampir seluruh bus yang diperiksa di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, tidak memenuhi standar kelayakan jalan dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh Unit Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor (UPPKB) Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta. Pemeriksaan ini dilakukan sebagai bagian dari persiapan armada mudik Lebaran.
Suparman, seorang penguji dari UPPKB, mengungkapkan bahwa banyak bus menggunakan ban vulkanisir. Hal ini tentu berpotensi membahayakan keselamatan penumpang karena kinerjanya yang tidak stabil dan risiko pecah ban yang tinggi.
Selain itu, ditemukan juga bus dengan kondisi kursi tanpa sabuk pengaman, kaca retak, palu pemecah kaca yang tidak ada, pintu darurat terhalang, dan surat-surat kendaraan yang sudah kedaluwarsa.
"Kebanyakan temuan kami adalah masalah sabuk pengaman, kursi yang tidak sesuai standar, pintu darurat terhalang, penggunaan ban vulkanisir, dan kaca pecah," ujar Suparman.
Baca juga:
Pengelola Terminal Kali Deres Intensifkan Ramp Check Bus AKAP Sebelum Layani Pemudik
Dari 16 bus yang diperiksa setiap hari, hampir semuanya ditemukan tidak layak jalan dan berpotensi membahayakan penumpang. Suparman menekankan bahwa ada 24 elemen pemeriksaan yang harus dipenuhi agar bus dinyatakan layak jalan.
Hasil pemeriksaan ini diserahkan kepada pihak Terminal Kampung Rambutan untuk ditindaklanjuti. UPPKB hanya memberikan rekomendasi perbaikan, sementara keputusan akhir berada di tangan pengelola terminal.
"Rekomendasi kami adalah agar kekurangan-kekurangan ini segera diperbaiki. Kami menyerahkan catatan temuan kepada kepala terminal, dan mereka yang akan memutuskan apakah bus tersebut layak diberangkatkan atau tidak," jelas Suparman.
Baca juga:
Komisi V DPR: Layanan Digital Kementerian PU Permudah Mudik Lebaran 2025
Mulyono, Pengendali Terminal Kampung Rambutan, menegaskan bahwa bus yang tidak lulus pemeriksaan tidak akan diizinkan untuk berangkat. "Bus yang tidak memenuhi syarat, terpaksa tidak kami berangkatkan," tegas Mulyono.
Sejak pemeriksaan dimulai pada H-10 Lebaran, atau Jumat (21/3), hingga Minggu (23/3), sudah 42 bus yang diperiksa, dan semuanya ditemukan tidak layak jalan. Kebanyakan bus yang bermasalah berasal dari perusahaan otobus (PO) yang melayani rute ke Sumatera dan Jawa.
"Kebanyakan bus dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera yang tidak memenuhi syarat," kata Suparman.