Operasi Pencarian Maskapai AirAsia QZ8501 Terus Dilanjutkan
Rabu, 14 Januari 2015 -
MerahPutih Nasional - Operasi pencarian dan evakuasi maskapai AirAsia QZ8501 hingga kini masih terus dilanjutkan.
Panglima TNI AL Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Widodo memastikan kendati tim SAR gabungan telah berhasil menemukan dan mengevakuasi ekor pesawat, Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR), operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 masih berlanjut.
Pangarmabar mengatakan bahwa, CVR tersebut ditemukan saat tim penyelam pertama yang berjumlah 3 orang turun ke laut di kedalaman 32 meter pada pukul 05.33 WITA. Tim penyelam kemudian melakukan observasi di dasar laut sekitar pukul 06.59 WITA, tim penyelam kedua berjumlah 3 orang menggantikan turun ke dasar laut. CVR itu ditemukan tim penyelam gabungan TNI AL pada pukul 07.13 WITA. Penyelam yang mendapatkan CVR ialah Lettu Laut Pelaut Aan Zaenal, Sertu Widodo Hadi dan Serda Rajab Suwarno.
Sekitar pukul 07.13 WITA, mereka naik ke permukaan dengan membawa CVR ke Kapal Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh. CVR tersebut selanjutnya diperiksa oleh Tim KNKT untuk memeriksa secara langsung apakah benar CVR milik pesawat AirAsia. Setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti, Tim KNKT selanjutnya sudah dapat memastikan bahwa CVR tersebut benar milik AirAsia QZ8051.
"Bagian kotak hitam atau black Box berisi data rekaman suara di Cockpit AirAsia tersebut telah ditemukan di kedalaman Laut Jawa, dekat Selat Karimata pada koordinat 03 derajat 27 menit 33 detik Lintang Selatan dan 109 derajat 42 menit 71 detik BT”, ujar Pangarmabar dalam keterangan resmi Puspen TNI kepada redaksi, Rabu (14/1).
Pangarmabar Laksda TNI Widodo didampingi Pangkoops I TNI AU Marsda TNI Dwi Putranto secara resmi menyerahkan CVR ke Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi di atas geladak KRI Banda Aceh. Selanjutnya CVR AirAsia tersebut dibawa ke Jakarta pada sore hari itu juga oleh Pangarmabar bersama Pangkoops I TNI AU dan Ketua KNKT.
"CVR dibawa dengan menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU dan nantinya benda tersebut selanjutnya akan dibawa ke kantor KNKT untuk diteliti lebih jauh dengan pengawalan ketat TNI”, ujar Pangarmabar.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa saat ini sudah dua bagian Black Box AirAsia yang berhasil ditemukan. Keduanya adalah rekaman data penerbangan atau FDR yang tengah dalam proses pengunduhan data, serta bagian lain berisi rekaman suara cockpit atau CVR.
“Operasi SAR yang dilakukan TNI merupakan instruksi khusus dari Panglima TNI dengan sasaran mengevakuasi korban dan pencarian Black Box. Hal ini diperkuat dengan pembentukan Satuan Tugas SAR dan berkoordinasi dengan Basarnas dan KNKT”, tandasnya. (BHD)
Follow Twitter kami di @MerahPutihCom
Like Fanpage Facebook kami di merahputih.com
Berita Lainnya :