NASA Garap Taksi Terbang Berbasis Tenaga Listrik
Minggu, 05 September 2021 -
SEBUAH gebrakan baru dari NASA. Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat itu berkecimpung dalam menggarap taksi terbang masa depan.
NASA bekerjasama dengan startup Joby Aviation untuk menghadirkan inovasi taksi ini. Menariknya, taksi tersebut bisa melesat ke udara serta berbasis tenaga listrik, yang disebut sebagai all-electric vertical takeoff and landing (eVTOL).
Baca Juga:
Taksi udara tersebut memiliki enam baling-baling. Operasionalnya akan digunakan untuk mengangkut barang kargo maupun penumpang di kawasan perkotaan. Dari segi kecepatan, taksi terbang ini bisa mencapai 320 kilometer per jam, dan menempuh perjalanan sekitar 240 kilometer dalam sekali terbang.

Baca Juga:
NASA Siapkan Hadiah Menarik Untuk Orang yang Bisa Buat Toilet di Bulan
Menurut laman Space, salah satu kelebihan Taksi udara tersebut yakni didesain terbang sesenyap mungkin agar tidak membuat suara bising di perkotaan. Untuk mewujudkannya, bagian baling-baling dirancang sedemikian rupa untuk meminimalisir suara. "Sejak hari pertama, kami memprioritaskan membangun pesawat yang tidak hanya sangat sunyi, namun berpadu dengan alam sekitar," jelas Joe Ben Bevirt, selaku CEO Joby Aviation.
Engineer NASA akan berfokus pada pengukuran tingkat kebisingan pada kendaraan udara yang berbentuk mirip sebuah helikopter. Data yang didapat diharapkan bisa menjadi panduan aturan taksi terbang di masa depan.
Pengumpulan data dilakukan menggunakan 50 mikrofon khusus di daratan, yang bisa dengan akurat mengukur emisi suara dalam sejumlah tahap penerbangan helikopter. Kemudian, data pengukuran tersebut akan diperbandingkan dengan kebisingan dari helikopter konvensional, drone, serta pesawat lainnya.
NASA dan Joby Aviation akan mulai menguji taksi udara tersebut sebagai bagian dari program Advanced Air Mobility (AAM) National Campaign. Pada 2017 lalu, Joby Aviation telah menguji prototipenya, dengan melakukan 1.000 kali uji coba penerbangan. Pihaknya berharap taksi terbang tersebut mendapat sertifikasi di 2023 oleh otoritas Amerika Serikat, serta mulai bisa mengantar penumpang di 2024. (ryn)
Baca Juga:
8 Perusahaan AS akan Produksi Ventilator Milik NASA Untuk Pasien COVID-19