NAEOTOM Alpha Pertegas Diagnosis Penyakit Tulang
Rabu, 14 Juni 2023 -
"'SUSPECT' itu ada dua, 'Suspect' yang pertama penyakitnya memang sulit, gambarnya tidak khas. Jadi kita bisa menduga ini suspect A, suspect B, atau C. Kedua, dokternya yang enggak yakin (dengan hasil CT Scan)," jelas dr. Marcel Prasetyo, Sp.Rad (K) dalam acara peresmian perangkat teknologi medis CT Scan NAEOTOM Alpha keluaran Siemens Healthineers di RS Abdi Waluyo, Jakarta Pusat, Selasa (13/6).
'Suspect', atau 'kecurigaan' merupakan hasil diagnosis pemeriksaan menggunakan CT Scan pada suatu penyakit yang belum pasti. Dokter biasanya mengeluarkan hasil pemeriksaan CT Scan dengan keterangan suspect lantaran hasil gambar yang ditampilkan dari pindaian tidak terlalu jelas. Masih ada bagian organ dalam tubuh yang terlihat buram karena teknologi pemindaian CT Scan terbatas.
Baca Juga:
Menurut Marcel, kualitas perangkat CT Scan juga dapat memengaruhi hasil pemeriksaan medis. Bisa jadi perangkat CT Scan memang tidak diperbarui atau tidak dirawat dengan baik, sehingga gambar yang ditampilkan tidak sempurna.

Untuk mengatasi hal tersebut, kini hadir photon-counting CT, NAEOTOM Alpha pertama di ASEAN yang sudah tersedia di RS Abdi Waluyo. Dengan tambahan teknologi tingkat tinggi seperti yang sudah ada sebelumnya, perangkat ini meningkatkan performa klinis untuk pasien dengan dukungan teknologi pencitraan diagnostik NAEOTOM Alpha.
NAEOTOM Alpha menggunakan teknik pencitraan canggih yang menghasilkan gambar jernih dan resolusi yang sangat tinggi. Hal ini memungkinkan dokter untuk mendeteksi anomali atau keganjilan yang paling kecil sekalipun, yang mengarah ke diagnosis lebih akurat dan tepat waktu. Pasien dapat memperoleh manfaat dari deteksi dini, yang seringkali membantu menuju hasil pengobatan dan kualitas hidup yang lebih baik.
Baca Juga:
"Teknologi mutakhir ini akan membantu kami memberikan perawatan tingkat tertinggi kepada pasien dengan membantu dokter kami untuk mendeteksi dan mendiagnosa penyakit lebih dini dan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi,” kata dr. Prasetyo Andriono, Sp.JP, Direktur RS Abdi Waluyo yang juga hadir dalam kesempatan tersebut.
NAEOTOM Alpha dapat menentukan diagnosis berbagai macam penyakit dalam seperti jantung, paru-paru, ginjal, pembuluh darah, hingga tulang dengan lebih akurat. Pada kondisi tulang misalnya, NAEOTOM Alpha dapat mendeteksi penumpukan cairan (edema) pada sumsum tulang. Jika menggunakan CT Scan konvensional, gambar hasil pemindaian tidak dapat memperlihatkan cairan berlebih yang berada di dalam sumsum tulang.

Kini, berkat adanya NAEOTOM Alpha, aplikasi khusus pada perangkat ini mampu menandakan bagian sumsum tulang yang memiliki penumpukan cairan dan mempertegas hasil pemeriksaan.
"Edema sumsum tulang, biasanya disebabkan oleh trauma, sulit dideteksi pada CT konvensional karena menghasilkan perubahan yang sangat halus pada nilai atenuasi dan densitas CT. Untuk mengatasi tantangan ini, sebuah aplikasi baru bernama syngo.CT DE Bone Marrow diperkenalkan," demikian penjelasan pada halaman presentasi power point mengenai kelebihan NAEOTOM Alpha yang disampaikan oleh Marcel.
Meski demikian, dengan adanya kecanggihan teknologi di dunia medis, bukan berarti dokter spesialis radiologi bisa menghilangkan keterangan suspect pada hasil pemeriksaan CT Scan. Kemungkinan suspect memang akan semakin kecil berkat teknologi mutakhir nan disematkan pada alat pemeriksaan medis. Namun, hasil pemeriksaan radiologi kata Marcel harus tetap didukung dengan data dari pemeriksaan lab.
"Gambar itu berbicara sejuta makna. Oleh karena itu, radiologi tidak boleh diterjemahkan sendirian. Selalu harus bersama dengan data lab," tutup Marcel. (ikh)
Baca Juga: