Musim Dingin Segera Tiba di Jepang, Jumlah Wisatawan Tidak Menurun Drastis
Selasa, 12 November 2024 -
MerahPutih.com - Suhu mulai mendingin di Jepang, tetapi tahun ini agaknya jumlah wisatawan tetapi stabil, bahkan meningkat di sana. Sebab jumlah kedatangan wisatawan pada musim gugur terus melampaui jumlah sebelum pandemi.
Negara ini menyambut 2,93 juta pengunjung asing pada bulan Agustus, diikuti oleh 2,87 juta pengunjung lainnya pada bulan September, jauh di atas 2,52 juta dan 2,27 juta pengunjung yang tiba selama bulan sama pada tahun 2019, menurut Organisasi Pariwisata Nasional Jepang, dikutip dari CNBC, Selasa (12/11).
Biasanya, Jepang mengalami masa sepi wisatawan pada bulan Agustus dan September, diikuti lonjakan pengunjung pada bulan Oktober dari wisatawan yang mencari dedaunan musim gugur atau perayaan Halloween tersohor di Tokyo.
Namun tahun ini, penurunan tersebut diperkirakan tidak akan terlalu besar, karena negara tersebut tengah mengalami peningkatan jumlah kedatangan wisatawan Tiongkok yang telah lama ditunggu-tunggu.
Baca juga:
Traveloka Rilis Daftar Destinasi Wisata Domestik dan Internasional Favorit Wisatawan Indonesia
Sebelum pandemi, Tiongkok merupakan pasar sumber pariwisata terbesar bagi Jepang, yang mewakili 30 persen dari seluruh kedatangan.
Pengunjung Tiongkok ke Jepang meningkat dua kali lipat bulan lalu, dari 325.645 pada September 2023 menjadi 652.300 pada September 2024, menurut statistik pariwisata Jepang.
Dari Januari hingga September tahun ini, lebih dari 5,2 juta pengunjung dari Tiongkok mengunjungi Jepang, meningkat 228 persen dari tahun 2023, menurut statistik awal. Namun, masih ada banyak ruang untuk tumbuh hingga mencapai 9,6 juta pengunjung pada tahun 2019.
Seiring meningkatnya kedatangan warga Tiongkok, pengunjung ke Jepang dari negara lain telah pulih sepenuhnya dan bahkan melampaui tingkat sebelum pandemi.
Baca juga:
Tren Wisata Terkini, Wisatawan Senang Booking Penerbangan 30 Hari Sebelum Keberangkatan
Meskipun dua pertiga pengunjung berasal dari Asia Timur, yaitu Korea Selatan, China, Taiwan, dan Hong Kong, pertumbuhan yang lebih besar pada paruh pertama tahun ini berasal dari wisatawan Amerika Utara dan kawasan lain di Asia-Pasifik menurut laporan Mastercard Economics Institute yang dirilis pada September. (ikh)