Murid SD Perlu Berpartisipasi dalam Menjaga Kelestarian Lingkungan
Senin, 01 Juli 2024 -
MerahPutih.com - Setiap orang bisa berkontribusi dalam melestarikan lingkungan. Bahkan, perilaku-perilaku nan bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dapat diterapkan sejak dini, mengingat perubahan iklim yang berdampak pada lingkungan juga memengaruhi keanekaragaman hayati.
Menurut laporan terakhir dari WWF pada 2022, populasi satwa liar telah menurun rata-rata 69 persen sejak tahun 1970, dengan penurunan signifikan terutama pada populasi spesies air tawar yang menurun sebesar 83 persen.
Ancaman terbesar terhadap keanekaragaman hayati ini termasuk hilangnya habitat, eksploitasi berlebihan, dan perubahan iklim. Lebih jauh, menurut artikel terbaru yang dipublikasikan pada 1 Februari 2024 dari ASEAN Centre for Biodiversity (ACB), populasi satwa liar di Asia Tenggara mengalami penurunan yang signifikan, dengan berbagai ancaman terhadap keanekaragaman hayati di wilayah ini.
Selain itu, hutan di wilayah ini terus menurun dengan laju sekitar 8.000 kilometer persegi per tahun akibat konversi lahan untuk pertanian dan pemukiman.
Baca juga:
Ekonomi Berkelanjutan Buka Peluang Indonesia Jadi Destinasi Global
Oleh karena itu, PT Asuransi MSIG Indonesia (MSIG Indonesia) bersama dengan PT MSIG Life Insurance Indonesia Tbk (MSIG Life) telah melaksanakan rangkaian kegiatan kampanye keberlanjutan tahunan dengan tema "Keanekaragaman Hayati dalam Menghadapi Perubahan Iklim".
Kegiatan berupa Kelas Kreatif Keanekaragaman Hayati atau Biodiversity Fun Class (BDFC) ini berlangsung di tiga lokasi yaitu salah satu sekolah dasar negeri (SDN) di wilayah Tangerang, Jakarta Barat, dan Bogor pada bulan Juni 2024, dengan peserta murid-murid kelas 5 SD.
"Melalui Biodiversity Fun Class, kami tidak hanya mengedukasi anak-anak tentang pentingnya keanekaragaman hayati tetapi juga menginspirasi mereka untuk menjadi pelindung bumi di masa depan," ujar Direktur MSIG Indonesia Soichiro Tsuchida dalam siaran pers yang diterima merahputih.com, Minggu (30/6).
Sebanyak 24 relawan terlibat dalam kegiatan ini. Sebelum kunjungan ke sekolah, para relawan mendapatkan pengetahuan mendalam tentang keanekaragaman hayati dari Amin Suryani, Climate Change Adaptation Advisor dari Save the Children.
Baca juga:
Kegiatan tersebut memberikan pengetahuan tentang pentingnya konsep keberlanjutan kepada para murid sekolah melalui menonton video pengenalan isu perubahan iklim, kegiatan interaktif dan story-telling tentang jenis-jenis sampah dan pilah sampah, serta percobaan sains sederhana bertajuk Dampak Efek Gas Rumah Kaca dan Dampak Gletser yang Mencair.
"Kami yakin bahwa lingkungan yang lestari adalah fondasi untuk meningkatkan kualitas dan ketahanan hidup keluarga Indonesia, generasi muda berperan sebagai agen perubahan untuk mewujudkan masa depan yang lebih bermakna," papar Direktur MSIG Life Ken Terada. (ikh)