Modifikasi Cuaca Jabodetabek, BPBD DKI Tabur 2.400 Kg Garam di Langit Pandeglang
Jumat, 07 November 2025 -
MerahPutih.com - Ancaman cuaca ekstrem yang tinggi membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) serta TNI Angkatan Udara (TNI AU). Adapun, OMC berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan menjelaskan, operasi ini bentuk antisipasi terhadap potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
“Kami berupaya mengatur distribusi curah hujan agar tidak terkonsentrasi di wilayah daratan Jakarta,” ujar Yohan kepada wartawan dikutip, Jumat (7/11).
Baca juga:
Prakiraan BMKG: Cuaca Ekstrem Berpotensi Terjadi di Banten 7-8 November
Kemudian, pelaksanaan OMC menggunakan pesawat Casa A-2114 milik TNI AU, yang dipimpin oleh Lettu Pnb Bintang, Kpt Pnb Fajar, dan Letda Pnb Krisna sebagai kru udara. Mereka melaksanakan tiga sortie penerbangan, Kamis (6/11).
Area semai mencakup perairan selatan Kabupaten Lebak, dengan radius 180°–300° dan jarak 50–80 NM dari Bandara Halim Perdanakusuma, pada ketinggian 8 ribu–10 ribu kaki.
“Total bahan semai higroskopis (NaCl) (garam) yang digunakan mencapai 2.400 kilogram," kata Yohan.
Berdasarkan hasil observasi lapangan, menunjukkan kondisi awan yang cukup potensial di area target.
Baca juga:
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Sementara di wilayah Pandeglang dan perairan selatan Pandeglang, terpantau awan jenis Cumulus Congestus dengan puncak mencapai sekitar 12 ribu kaki.
“Tim juga mendeteksi presipitasi ringan di area semai, menandakan proses penyemaian berjalan efektif,” jelas Yohan.
Lalu, di wilayah perairan barat Kabupaten Serang (Selat Sunda) cuaca cenderung cerah, sementara di bagian selatan Pandeglang dominan oleh awan Cumulus Congestus yang menjadi target penyemaian.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, operasi modifikasi cuaca di Jakarta berjalan efektif.
Baca juga:
Pemprov DKI bakal Lakukan Modifikasi Cuaca 25 Hari Mendatang, Tegaskan Dananya masih Ada
"Sudah tidak ada lagi hujan yang intensitas di atas 100 ml dalam dua hari ke depan," kata Direktur Operasional Modifikasi Cuaca Budi Harsoyo.
Budi mengungkapkan, operasi modifikasi cuaca di Jakarta akan berlangsung hingga 10 November 2025. Sebab, BMKG memprediksi masih adanya ancaman curah hujan ekstrem di wilayah Jawa.
Menurutnya, OMC yang dilakukan Jakarta bercermin dari peristiwa banjir yang kerap terjadi. Terlebih, beberapa hari terakhir juga terjadi banjir akibat tanggul jebol.
"Karena sebelumnya itu ada hujan yang intensitasnya di atas 100 ml, apalagi sampai lebih dari 150," katanya. (knu)