Minyak Dunia Anjlok, Pemerintah Ogah Turunkan Harga Premium

Minggu, 30 Agustus 2015 - Fredy Wansyah

MerahPutih Bisnis - Pemerintah memastikan tidak akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium meski harga minyak dunia sedang anjlok. Pasalnya, pemerintah menginginkan pendapatan selisih tersebut dibayarkan ke PT Pertamina (Peresero).

Hal itu disampaikan Menteri ESDM Sudirman Said. "Kita punya utang kepada Pertamina untuk dibayar, mereka pernah menjual harga BBM lebih rendah daripada harga keekonomian," kata Sudirman Said di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (30/8).

Sudirman menjelaskan, Pertamina pernah menjual harga BBM di bawah harga keekonomian. Menurutnya, harga jual tersebut membuat beban utang pemerintah yang harus dibayarkan ke Pertamina. Namun, dia tidak mengetahui besaran beban uatang tersebut.

Saat ini selisih harga BBM Premium berada di kisaran Rp500 per liternya. Menurutnya, selisih ini belum dapat sepenuhnya menutupi beban utang tersebut.

Sudirman menambahkan, pendapatan dari selisih harga juga akan menutupi beban pembangunan listri di daerah-daerah terpencil maupun pembangunan storage. "Ini tugas negara," paparnya.

Seperti diketahui, harga minyak dunia anjlok hingga 40 dollar Amerika Serikat (AS). Salah satu jenis minyak dunia yang terpuruk ialah West Texas Intermediate (WTI). Jenis minyak ini berada di kisaran 38 dollar AS per barel. (fre)

Baca Juga:

Minyak Dunia Anjlok, Kurtubi Minta Harga BBM Diturunkan

Harga Minyak Dunia Turun di Tengah Melimpahnya Produksi

Harga Minyak Dunia Mengakhiri Penurunan Selama Tiga Hari

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan