Menuju SEA Games Thailand 2025: Indonesia Hadapi Tantangan Anggaran dan Potensi Kehilangan Medali Emas
Senin, 22 September 2025 -
MerahPutih.com - Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) bersama Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar rapat koordinasi pertama pada Senin (22/9). Pertemuan ini membahas langkah strategis persiapan Indonesia menghadapi tiga ajang multi-event internasional pada 2025.
Tim Indonesia dijadwalkan tampil di Asian Youth Games di Manama, Bahrain (22–31 Oktober 2025), dilanjutkan dengan Islamic Solidarity Games (ISG) di Riyadh, Arab Saudi (7–21 November 2025), dan ditutup dengan SEA Games 2025 di Thailand (7–19 Desember 2025).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menekankan pentingnya konsolidasi menghadapi SEA Games Thailand.
Pasalnya, tuan rumah mengurangi 41 nomor pertandingan dari cabang olahraga yang sebelumnya menjadi lumbung medali emas Indonesia di SEA Games Kamboja 2023.
Akibat pengurangan tersebut, Tim Indonesia berpotensi kehilangan 41 emas, di antaranya dari wushu (4 emas), balap sepeda (5 emas), e-sport (2 emas), gulat (2 emas), dan gimnastik (2 emas). Meski begitu, ada peluang tambahan 32 emas dari cabang rowing (4 emas), kano (5 emas), panahan (3 emas), menembak (7 emas), woodball (3 emas), dan panjat tebing (4 emas).
“Diskusi bersama NOC Indonesia hari ini memberikan banyak masukan untuk menyatukan langkah kita,” ujar Erick.
Baca juga:
Gerald Vanenburg Ingin Gelar Persiapan Panjang jika Ditunjuk Tangani Timnas SEA Games 2025
Selain soal cabang olahraga, Erick menyoroti keterbatasan anggaran yang menjadi tantangan serius. Dari kebutuhan ideal sebesar Rp 45-65 miliar, saat ini baru tersedia Rp 10 miliar.
Kondisi ini berpotensi memangkas jumlah atlet yang diberangkatkan, dari sebelumnya sekitar 900 atlet menjadi hanya 120 atlet.
“Tentu ini tidak ideal. Saya akan terus berkoordinasi dengan Menteri Keuangan agar ada fleksibilitas supaya prestasi kita tidak menurun drastis,” tambahnya.
Baca juga:
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, juga menegaskan pentingnya kepastian anggaran sebelum membicarakan target medali.
“Kalau hanya Rp 10 miliar, tentu effort-nya sangat berat. Kami tidak ingin masyarakat menilai seolah-olah NOC Indonesia tidak bekerja maksimal. Ini tanggung jawab bersama seluruh stakeholder, bukan hanya Menpora,” tegas Okto.
Pertemuan ini menjadi langkah awal konsolidasi menuju SEA Games Thailand 2025 yang tinggal dua bulan lagi. NOC Indonesia dan Kemenpora berkomitmen melanjutkan pertemuan teknis dengan induk cabang olahraga serta pihak terkait, demi menjaga tradisi prestasi Tim Indonesia di ajang multievent kawasan. (Knu)