Menolong Penderita Asma, Jangan Dibaringkan!
Rabu, 26 Desember 2018 -
SEMUA orang sudah tahu penyakit asma dapat menyerang penderitanya sewaktu-waktu. Namun yang belum dipahami adalah cara menolong penderitanya yang mendapatkan serangan. Sesak nafas yang dialami penderitanya dapat berakibat fatal.
Menurut laman Go Dok, asma adalah penyakit peradangan kronis yang memengaruhi saluran udara pada pernapasan berupa saluran kecil yang menjadi jalur keluar masuk udara. Ketika saluran tersebut bertemu dengan pemicu asma, yang terjadi adalah penyempitan pada dinding otot saluran udara tersebut. Lapisan pada saluran udara tersebut membengkak dan mengeluarkan lendir. Lendir tersebut pulalah yang semakin menghalangi sirkulasi pernapasan.
1. Pertolongan pada penderita yang sadar

Pertolongan pertama pada serangan asma adalah membantu orang tersebut duduk secara tegak bersandar pada kursi atau dinding. Dampingi penderita untuk memastikan keadaannya selalu terpantau dan buat penderita tahu bahwa Anda ada untuk membantunya.
Sebaiknya melonggarkan atau melepaskan benda-benda yang ada di sekitar lehernya. Seperti kalung, kerah, atau kancing baju untuk memudahkan penderita bernapas lebih lega.
Tatap kedua mata penderita dan pusatkan perhatian penderita hanya pada kamu agar tetap tersadar.
Tanyakan apakah dia memiliki asma dan membawa obat-obatannya, biasanya berupa inhaler. Jawaban pertanyaan harus ya dan tidak untuk meringankan penderita yang kesulitan bicara ketika terserang.
2. Inhaler adalah milik pribadi

Jika penderita tidak membawa reliever atau inhaler, jangan pinjam kepada orang-orang di sekitar yang kemungkinan juga penderita asma. Karena setiap inhaler untuk pengobatan memiliki dosis yang berbeda-beda sesuai kebutuhan pasiennya.
Kalau memang dia membawa berikan pada penderita satu atau dua isapan melalui obat reliever. Lalu bantu mereka bernapas secara perlahan beberapa kali. Jika masih terasa sesak, bisa memberikan 2 hisapan dari reliever setiap 2 menit. Penderita diperkenankan menghisapnya hingga 10 hisapan.
Jika sesak napas belum mereda, segera menelepon ambulans atau membawanya ke rumah sakit terdekat.
3. Hal-hal yang harus dihindari dalam menangani serangan asma

Jangan membaringkan penderita karena bisa semakin mempersulit pernapasannya.
Jangan memberikan makan atau minuman
Jangan menaruh bantal di bawah pasien
Jangan berasumsi penderita sudah membaik meskipun gejalanya sudah mereda.
Penggunaan inhaler atau reliever pun harus diperhatikan. Biasanya, penderita asma dibekali dengan alat tersebut. Reliever biasanya berwarna biru dan terdiri dari beta-2 agonis salbutamol (Ventolin) atau Terbutalin. Obat ini bekerja secara cepat karena langsung ke paru-paru. Obat ini memberikan efek rileks pada otot di sekitar saluran udara yang menegang dan menyempit. Dengan begitu, saluran udara pun menjadi lebih lebar dan memudahkan sirkulasi udara. Penderita pun merasa lebih lega.
Inhaler tidak selalu berbentuk reliever, tetapi juga berupa pencegah. Biasanya, preventer inhaler lebih berfungsi untuk mencegah serangan asma di kemudian hari. Efeknya cenderung untuk jangka panjang dibandingkan penanganan darurat seperti reliever atau inhaler. (psr)