Mengenal Eksorsisme dan Fakta Tentang Ritual Pengusir Iblis

Kamis, 24 Juni 2021 - Ananda Dimas Prasetya

KETIKA mendengar kata exorcism, kamu pasti langsung teringat sama hantu, peristiwa aneh, atau film horor klasik 1973 dengan kepala berputar dan muka menyeramkan. Ide mengenai kerasukan setan dan pengusirannya selama ini mungkin hanya kamu jumpai dalam film.

Sebenarnya exorcist bukanlah ritual fiktif yang hanya dimasukkan sebagai bumbu penyedap dalam layar. Pada kenyataannya, prosedur ini memang benar-benar dilakukan dan bahkan bisa diminta lewat virtual.

Baca juga:

Sempat Kabur, Boneka Horor Annabelle Kembali ke Warrens Museum

Seperti dilansir dari laman Grunge, pengusiran iblis sudah menjadi bagian dalam tradisi masyarakat Yahudi dan Kristiani selama ribuan tahun. Awalnya, kemampuan mengeluarkan setan dianggap bisa dilakukan semua orang.

Namun, sejak 250 Masehi, yang bisa melakukannya ialah orang-orang yang memang diizinkan oleh pastur. Kemudian panduan resmi pengusiran setan untuk pastur baru dirilis pada 1614.

Mengenal Eksorsisme dan Fakta Tentang Ritual Pengusir Iblis
Praktik pengusiran setan sudah dilakukan oleh masyarakat Yahudi dan Kristiani di masa lalu. (Foto: Wikimedia Commons)

Enggak bisa sembarangan, harus ada bukti dan peraturan khusus ketika melakukan eksorsisme. Soalnya kadang tidak semua orang benar-benar kemasukan makhluk halus, melainkan menderita penyakit mental.

Oleh sebab itu, pedoman tersebut mencantumkan berbagai gejala kerasukan. Misalnya seperti berbicara dalam bahasa tak dikenal atau menunjukkan kekuatan supernatural. Tapi ini harus disertai dengan pertimbangan bahwa subjek sakit, bukan kerasukan.

Oleh sebab itu, sebelum melakukan ritual ini, gereja harus melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Mereka tidak ingin melakukan ritual kompleks karena kesalahpahaman semata. Jadi enggak bisa serta merta memanggil pastur lalu menyuruhnya mengusir setan. Harus ada prosedur penyelidikan yang dilakukan.

Lebih lanjut, imam juga harus berkonsultasi dengan psikiatris dan dokter profesional. Tujuannya agar mendapatkan saran dan mencari penyebab keanehan yang terjadi pada subjek dari sisi kesehatan.

Jika memang benar bahwa subjek kerasukan, pastur terpilih harus menyucikan diri dulu dengan berdoa dan melakukan pengakuan dosa. Setelahnya, karena ini merupakan ritual suci, pastur akan mengenakan pakaian khusus.

Langkah selanjutnya adalah mempersiapkan orang yang kerasukan. Sama seperti film, mereka juga akan diikat agar tidak membahayakan pastur, orang sekitar, dan dirinya sendiri.

Baca juga:

Mimpi Hantu? Ini Maknanya!

Mengenal Eksorsisme dan Fakta Tentang Ritual Pengusir Iblis
Iman akan membawa benda-benda untuk membantu pengusiran iblis. (Foto: Pixabay/@emersonmello)

Ada dua doa yang didaraskan dalam ritual ini, yaitu doa permohonan untuk meminta bantuan dan berkat dari Tuhan serta doa imperatif yaitu ketika imam memerintahkan setan atau roh jahat meninggalkan tubuh orang yang kerasukan. Doa-doa itu akan diulangi sesering dan seperlunya.

Tidak hanya dengan doa, ada beberapa objek yang dibawa saat pengusiran setan. Beberapa diantaranya adalah salib, air yang disucikan, dan beberapa relik yang dianggap perlu.

Dalam ritual ini ada empat tahap yang terjadi, yaitu pretense ketika iblis menyembunyikan identitas aslinya, breakpoint saat iblis melepaskan tipu muslihat dan mengungkapkan diri.

Kemudian ada clash yang terjadi saat exorcist dan iblis memperebutkan jiwa yang kerasukan dan terakhir ialah 'expulsion' yang terjadi jika pengusir setan berhasil mengeluarkan iblis dari dalam tubuh orang yang kerasukan.

Sayangnya, tidak semuanya selalu berhasil. Dalam beberapa kasus, ada subjek yang meninggal. Oleh sebab itu, praktik ini harus dilakukan dengan benar dan berhati-hati agar bisa memberikan hasil terbaik. (sam)

Baca juga:

'The Medium', Game Horor Bikin Kamu Tidak Bisa Tidur Seminggu

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan