Mengenal Tari Topeng Priangan Khas Jawa Barat

Kamis, 01 Oktober 2015 - Raden Yusuf Nayamenggala

MerahPutih Budaya - Indonesia memang terkenal akan keanekaragaman budayanya, salah satunya yaitu Tari Topeng Priangan yang merupakan sebuah tarian khas dari Jawa Barat.

Gerakan Tari Topeng Priangan sendiri memang terbilang mirip dengan Tari Topeng Cirebon. Yang membedakannya yaitu, Tari Topeng Priangan lebih difokuskan pada gerakan tari Puteri.

Berbicara soal kostum, setiap tarian khas daerah pastinya memiliki kostum tersendiri. Begitu juga dengan kostum yang digunakan dalam Tari Topeng Priangan, yang menggunakan kain kebat yang dikombinasi dengan tekes (penutup kepala) yang terlihat menggunung tinggi.

Awal mula hadirnya Tari Topeng Priangan sendiri yaitu sejak berkembangnya tari topeng yang berkembang di Jawa Barat sekitar tahun 1900. Berawal dari tari Topeng Bebearang yang ditampilkan pada pertunjukan keliling.

Setelah itu awal dari Tari Topeng Priangan di tahun 1900an berlanjut di daerah Garut, Tasikmalaya, Bogor, Sumedang dan Bandung. Daerah-daerah tersebut dikabarkan kerap didatangi oleh rombongan Tari Topeng Cirebon. Lalu di tahun 1925 beberapa penari dari tanah pasundan belajar banyak dari tari Topeng Cirebon yang membuahkan beberapa tarian lainnya. Antara lain yaitu Tari Menak Jingga, Damar Wulan, Menak Koncar, Jingga Anom serta Pamindo.

Namun dalam perkembangan lanjutan dari Tari Topeng Priangan, Gerakan Tarian Cirebon kalah peminat dibanding Tari Keurseus. Hal itu lantaran gerakan tarian Keurseus susah untuk diikuti, serta permainan gamelan dan gendangnya pun sangat khusus dan rumit untuk dipelajari.

Hingga akhirnya terciptanya Tari Topeng baru usai tari Keurseus. Tari Topeng baru itu sendiri  telah ditata kembali, baik dari unsur gerakan, iringan tari, serta pendek panjangnnya materi tarian, serta pada kostumnya yang saat ini dikenal dengan Tari Topeng Priangan.

Baca juga:

  1. Tari Beskalan, Wisata Budaya di Malang untuk Ritual Hingga Sambutan Selamat Datang
  2. Mengenal Tari Topeng Malangan, Wisata Budaya Malang yang Hampir Punah
  3. Menengok Situs Budaya Moraya yang Rusak Tak Terurus

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan