Mengapa Fans K-Entertainment Protes Idolanya Sendiri Terkait Krisis Politik di Korsel?
Jumat, 27 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Di tengah drama krisis politik Korsel yang bikin kepala pening, selebriti atau pesohor jadi sorotan. Bukan cuma karena prestasi, tapi juga sikap politik mereka.
Mau bersuara atau diam terkait situasi krisis politik, mereka tetap kena kritik dari fansnya sendiri. Kira-kira kenapa ya?
Fans mungkin enggak mau lihat bintang favoritnya terjebak drama politik. Saat yang sama, mereka juga enggak mau lihat idola mereka dimanfaatkan untuk kepentingan politik.
"Dinamika ini membantu menjelaskan kenapa beberapa orang Korea kurang setuju selebriti bersuara," tulis koreajoongangdailyjoins.com (27/12).
Ini juga yang menjelaskan kenapa selebriti Korsel bisa serba salah.
"Berbeda dari Amerika Serikat dan Eropa, selebriti Korea cenderung menghindari diskusi topik (politik)," kata kritikus budaya pop Sung Sang-min.
Baca juga:
Ketika seleb melakukannya, maka itu jadi sesuatu yang aneh, seperti kasus penyanyi Shin Hae-chul (1968-2014).
Hae-chul dikenal sebagai tokoh sayap kiri. Dia juga secara terbuka mendukung Presiden Roh Moo-hyun (1946-2009) dengan ikut serta dalam kampanye presiden Roh pada 2002.
"Pandangan umumnya (orang Korea) berbeda (dari Amerika Serikat dan Eropa). Karena di Korea, ada persepsi budaya kuat bahwa hanya orang tertentu seperti politisi saja yang cocok bicara soal politik," kata Sung. "Terhadap selebriti, ada sentimen yang jauh lebih kuat menentang keterlibatan mereka dalam masalah politik."
Sang-min juga menyebutkan keterlibatan selebriti Korea seperti aktor Lee Soon-jae, Choi Bul-am, dan Kang Boo-ja dalam politik masa lalu mungkin memicu sentimen negatif bahwa sebaiknya seleb enggak usah berpolitik.
Keterlibatan ketiga seleb itu sering dikaitkan dengan pemanfaatan popularitas seleb oleh politisi. Jatuhnya, seleb cuma dianggap 'boneka politik'.
"Akan lebih akurat melihat mereka sebagai dimobilisasi untuk tujuan politik," tambah Sang-min.
Baca juga:
Maka buat pesohor, pertanyaannya bukan lagi "apa yang harus dikatakan?", melainkan "apa dan kapan mereka harus berbicara?".
Masalahnya, di industri hiburan, diam atau cuek pun juga bisa salah.
"Akibatnya, ketika selebriti terjebak dalam kontroversi, peluang mereka untuk terus bekerja menjadi sangat terbatas. Ini secara alami membuat mereka jauh lebih berhati-hati dalam mengeluarkan sikap sosial atau politik," ujar kritikus budaya pop Kim Hern-sik
Hadeuh, repot bener ya jadi seleb di Korea. Kalau jadi seleb di sana repot, gimana kalau jadi seleb di Indonesia? Sama enggak ya kira-kira? (dru)
Baca juga:
Bersikap Biasa Saja Terhadap Krisis Politik, Pesohor Korsel Ini Tetap Dihujat Warganet