Menangi Turnamen, 3 Biksu Muda Bikin Heboh Dunia Esports

Selasa, 27 Agustus 2019 - Ananda Dimas Prasetya

ESPORTS tengah jadi industri paling menjanjikan saat ini. Besarnya jumlah uang yang berputar di industri ini, kepopulerannya di kalangan anak muda, dan perkembagan pesat jadi alasan banyak orang ingin ikut terjun dalam industri olahraga elektronik ini.

Bukan sesuatu yang baru ketika melihat banyak peserta di berbagai turnamen esports masih berusia belasan tahun. Tak jarang mereka lah yang jadi pemenang. Tapi apa jadinya jika biksu-biksu yang jadi pemenang sebuah turnamen esports?

Baca juga:

Menjuarai Piala Dunia DOTA 2, Berikut Fakta Menarik Tim OG dan The International 2019

Hal tersebut yang terjadi pada turnamen Speed Drifters di Thailand. Tiga biksu berhasil menjadi pemenang di acara 'Khon Kaen University (KKU) Nong Khai Fair 2019'. Tiga orang biksu tersebut berasal dari SMA Balee Sathit Suksa.

Menangkan Turnamen Game, 3 Biksu Muda Bikin Heboh Dunia Esports
Ketiga biksu ini tertarik dengan esports dan mulai mengembangkan bakat mereka (Foto: Facebook/Nkc Academic)

Dilansir dari laman GameRant, peserta yang hadir dalam acara tersebut dibuat bingung ketika melihat ketiga siswa dari SMA Balee Sathit Suksa. Bagaimana tidak? Mereka datang ke acara tersebut mengenakan jubah atau seragam yang biasa dipakai para biksu.

Banyak orang di media sosial yang melempar protes untuk tiga biksu muda tersebut. Pakaian para biksu dianggap tak pantas digunakan karena berhubungan dengan nilai agama. Kokkiad Chaisamchareonlap, selaku koordinator akademis untuk ketiga siswa tersebut tak setuju dengan pernyataan itu.

"Mereka (ketiga siswa) hanya anak-anak, yang seperti anak seumuran lainnya yang sedang bertumbuh, mengembangkan bakat yang mereka punya, dan menjelajahi keingintahuan mereka," ucap Chaisamchareonlap.

Baca juga:

First Media Luncurkan First Warriors untuk Dukung 'esports' di Indonesia

Menangkan Turnamen Game, 3 Biksu Muda Bikin Heboh Dunia Esports
Siapa yang pernah membayangkan seorang biksu bisa memenangkan turnamen esports? (Foto: Facebook/Nkc Academic)

Banyak murid di SMA mereka tumbuh di tengah kemiskinan. Mereka tak mengenal teknologi di usia dini. Oleh sebab itu SMA Balee Sathit Suksa senang dapat memberikan akses teknologi untuk murid-muridnya. Begitu juga dengan ketiga biksu juara tersebut.

Semua biksu biasanya menghabiskan waktu lebih dari 20 jam seminggu mempelajari nilai-nilai religius. Di luar waktu tersebut, mereka dibebaskan untuk mencari pengetahuan di bidang lain. Ketiga biksu muda tersebut tertarik dengan game Speed Drifters di kelas komputer. Sejak saat itu mereka tertarik dengan dunia esports.

Menurut Chaisamchareonlap, ketiga biksu muda kemudian tertarik untuk ikut dalam turnamen. SMA Balee Sathit Suksa pun memberikan kesempatan bagi tiga muridnya. Tapi mereka tak menyangka ketiga muridnya itu menjadi juara di turnamen. Tentunya tidak ada yang memperkirakan hal ini dan kemenangan yang diraih tiga biksu muda itu jadi kejutan membahagiakan. (sep)

Baca juga:

Udil, 'Gamer' Sukses yang Hasilkan Ratusan Juta Rupiah

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan