Meme Sindir Media Mainstream Soal Penembakan Warga Muslim

Kamis, 12 Februari 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Internasional - Media mainstream Amerika dan Eropa dianggap lamban bahkan tidak terlalu peka dalam memberitakan kasus penembakan tiga warga muslim di North Carolina (10/2).

Penembakan ini dilakukan dengan sangat brutal oleh pria 46 tahun bernama Craig Stephen Hicks. Ketiga korbannya adalah warga muslim yang usianya masih sangat muda, mereka adalah: Deah Shaddy Barakat (23), dan istrinya Yusor Mohammad Abu Salha (21), serta adiknya, Razan Mohammad Abu Salha (19).

Dibanding dengan media mainstream seperti Daily Mail, CNN, BBC, VOA, dan beberapa media lainnya, media sosial lebih berperan dalam memberikan informasi mengenai kasus ini.

BACA JUGA: Kenapa Media Mainstream Kurang Mengekspos Pembunuhan 3 Orang Muslim

Kasus pembunuhan sadis ini telah menjadi trending topic Twitter di dalam dan luar negeri dengan tagar #ChapelHillShooting. Banyak orang mengecam pembunuhan sadis bergaya eksekusi mati terpidana ini. Hal aneh kita jumpai saat berita ini terbit. Tidak seperti berita mengenai pembantaian media Charlie Hebdo, berita pembunuhan ini tidak begitu digemborkan oleh media pemberitaan internasional. Hanya sedikit yang memberitakan tentang pembantaian sadis ini, salah satunya adalah independent.co.uk.

Hal ini memicu banyak protes para netizen, mereka mengungkapkan, seharusnya media harus berimbang dalam memberi informasi kepada masyarakat.

Karena sikap media yang terkesan diam melihat aksi keji ini, banyak meme bertebaran yang menggambarkan cerminan media asing prihal penembakan tiga orang warga muslim tersebut.

BACA JUGA: Razan Mohammad Abu Salha, Muslimah Korban Penembakan di AS

Di salah satu meme mengenai sikap media atas kasus penembakan warga muslim ini tergambar seorang kameraman yang memakai rompi bertuliskan CCN, FOX, ABC, NBC, dan CBS melangkahi tiga orang muslim yang tewas tertembak.

Ada juga gambar yang menuliskan “ Tiga orang muslim muda tewas oleh penembak, tidak ada pemberitaan di sini.” gambar orang tersebut memegang kamera dengan baju bertuliskan “ mainstream media”.

 

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Bagikan