Melacak Komplotan Begal Panggang Pondok Aren
Rabu, 04 Maret 2015 -
MerahPutih Kriminal - Perburuan komplotan begal panggang Pondok Aren, layaknya kisah detektif "Sherlock Holmes". Kepala Tim I Buser Polsek Pondok Aren, Inspektur Satu Gusti Muhamad Sugiarto mengatakan, butuh waktu sekitar satu minggu lebih mencokok para pelaku begal yang beroperasi pada Selasa (24/2) lalu itu. Sebagian anggota komplotan begal telah ditangkap. Seorang pelaku berinisial PD(17) tertangkap di Subang, Jawa Barat dan satu pelaku lagi berinisial NP alias U ditangkap di Purwokerto, Jawa Tengah. (Baca: Adik Begal "Panggang" Balas Dendam)
PD diketahui lahir di Tangerang, 17 Juni 1997. Dia beralamat di Jalan Sunan Kali Jaga Timur 6 RT 02 RW 10 Kelurahan Larangan Indah, Kecamatan Larangan, Kota Larangan, Kota Tangerang. "Ditangkap di Subang, Selasa (3/3) Subuh. Di rumah saudaranya," terangnya.
Sedangkan NP alias Unyil lahir di Purbalingga, 27 Juni 1997. Unyil hanya mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar dan bekerja sebagai tukang isi galon.
"Tinggal di Jalan Inpres 6 RT 1 RW 3, Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kodya Tangerang. Ditangkap di Purwokerto siangnya," imbuhnya.
Pelaku ada enam orang. Tiga masih dalam pengejaran polisi. Kepada penyidik, salah seorang pelaku yang tertangkap mengaku dirinya diajak.
Menurut pengakuan U, aksi begal itu dimulai saat dirinya diajak oleh Hendriansyah alias Pelo yang merupakan begal yang tewas dibakar massa. U dan Pelo, bersama empat teman lainnya, yaitu NH, PD, NV, dan DN melakukan perampokan.(Baca: Sosok Pembegal yang Dibakar di Mata Masyarakat)
"Perencanaan itu pada Senin (23/2), pukul 22.00 WIB. Kemudian, mereka baru beraksi sekitar pukul 02.00 WIB pada Selasanya," kata Gusti dalam keterangannya, Selasa (3/3/).
Gusti menyebutkan, keenam begal itu pun beraksi dengan menggunakan tiga sepeda motor. Posisi paling depan ialah sepeda motor Honda Beat putih yang ditumpangi oleh NH dan Pelo. Kemudian, motor kedua ialah Yamaha Mio warna hijau yang ditumpangi PD dan NV. Sepeda motor terakhir ialah Honda Beat putih, yang dinaiki oleh U dan DN.
Mereka kabur setelah mengetahui aksinya ramai diberitakan di media massa. Sekitar pukul 03.00 WIB, masing-masing kabur ke tempat yang berbeda. U sendiri mengaku pergi dari Jakarta menggunakan bus menuju rumah neneknya di Purwokerto, Jawa Tengah. Namun, melalui pelacakan polisi, U pun akhirnya dibekuk di Joglo, Jakarta Selatan, Senin (2/3). Belum lagi reaksi netizen terhadap foto begal panggang menciutkan nyali kelima pelaku.(Baca: Ading Show, Pembela Begal "Panggang" Habis Dihakimi Netizen)
"Sebelum media ramai-ramai blow up identitas ibu pelaku H, kami identifikasi para pelaku masih ada di Larangan. Tapi, setelah melihat berita di media, mereka diduga melarikan diri," kata Kanit Reskrim Polsek Pondok Aren kepada awak media Rabu (4/3/).
P berperawakan kurus. Usianya baru 18 tahun. Dia mengaku baru kali ini membegal. "Baru sekali pak," ujar pria lulusan sekolah dasar itu kepada polisi. Sama seperti Pelo alias Hendrianyah, sehari-hari bekerja sebagai tukang parkir di daerah Puri Beta.
Dengan terkuaknya para pelaku begal ini, pelacakan polisi makin difokuskan pada lokasi asal pelaku. Sebab menurut penuturan korban Wahyu, saat dihakimi warga, Hendriansyah mengaku jika dirinya berasal dari Lampung nyatanya dalam penyidikan polisi terhadap pelaku yang tertangkap, komplotan begal ini berdomisi di wilayah Tangerang dan sekitarnya. Saat ini, polisi masih memburu tiga pelaku yakni Noval, Beler, dan Celeng.