Mata-mata Korsel Bunuh Diri karena Skandal Penyadapan
Senin, 20 Juli 2015 -
MerahPutih Asia - Seorang mata-mata Korea Selatan (Korsel) dari Badan Intelejen Nasional (NIS) ditemukan tewas bunuh diri di dalam mobilnya, pada sebuah jalanan di pegunungan. Diketahui dirinya tengah terlibat skandal penyadapan telepon.
Menurut BBC, pria ini meninggalkan catatan sebelum tewas. Dirinya mengakui telah menghapus informasi penting dari sebuah peretasan. Informasi itu berisi data pelacakan dan monitorin sebelum pemilihan presiden 2012.
Atas kematian mata-mata ini dan catatannya, menimbulkan spekulasi bahwa oposisi pejabat dan NIS membeli spyware dari sebuah perusahaan asal Italia, yang digunakan untuk memantau kondisi cyber negara itu.
Namun pihak terkait membantah tuduhan itu. Mereka bersikeras bahwa tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan cyber warfare Korsel terhadap Korea Utara (Korut). Wartawan BBC, Stephen Evans, mengatakan bahwa catatan yang ditinggalkan oleh mata-mata itu menunjukkan peretasan hanya ditujukan pada perangkat ponsel.
Ponsel dipantau untuk mengawasi, adakah orang yang terhubung dengan Korut? Peretasan ini juga dinilai tidak menodai hak presiden. Diketahui mata-mata ini juga memiliki reputasi skandal di tahun-tahun sebelumnya, sebelum Korsel menggunakna paham demokrasi pada 1980-an. Dirinya juga sempat terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan.
Baca juga:
Stadion Kontroversial Olimpiade Tokyo 2020 Siap Dibuat
2 Orang Tewas pada Sebuah Festival Keagamaan di India