Mas Kawin Kain Batik Sukarno Kepada Heldy
Senin, 02 Oktober 2017 -
Di tahun-tahun terakhir kekuasaannya, Bung Karno jatuh cinta lagi. Dan, ia akan kembali menikah, untuk kesembilan kali. Namun dengan siapa? Rupanya, gadis belia asal Tenggarong-Kalimantan Timur.
Heldy Djafar berhasil membangkitkan hasrat cinta si Bung Besar. Paras cantiknya acap menghiasi istana. Hubungan mereka mesra kala suhu politik Indonesia makin meninggi dengan Malaysia.
Jaksa Agung Soegih Arto menjadi saksi kemesraan mereka di istana. “Saya dipanggil ke istana, diberi tugas mengenai upaya untuk bisa menghentikan konfrontasi dengan Malaysia. Setelah pertemuan selesai, muncul seorang wanita cantik menghampiri presiden dengan amat mesra. Saya ikut diperkenalkan, namanya Heldy,” tulis Soegih Arto, mantan Jaksa Agung, dalam bukunya Sanul Daca, seperti dikutip Julius Pour dalam Gerakan 30 September.
Di tengah prahara tahun 1965, Bung Besar kemudian meminang Heldy, kala masih berusia 19 tahun.
Sukarno dan Heldy melakukan akad nikah di guest house Istana Negara, 11 Juni 1966. “Meski hanya climen, (sederhana), tetapi dihadiri oleh Kiai Haji Idham Chalid dan Menteri Agama Saifuddin Zuhri. Konon, mereka berdua masih kerabat pengantin perempuan, sama-sama asal Kalimantan Timur,” ujar Mangil Martowidjojo, mantan komandan kawal Tjakrabirawa, kepada Julius Pour.
Mengapa Heldy mau menerima pinangan Sukarno meski terpaut umur sangat jauh?
Tentu, si bung paling lihai membuat senang hati perempuan. Selain memberi perhatian, Sukarno pun menghujani Heldy beragam hadiah, salah satunya kain batik. “Dear Heldy, here you have some kain batik. With all my love...” tulis Sukarno dalam salah satu surat cintanya kepada Heldy Djafar, sekira tahun 1964.
Sukarno tak hanya sekali memberikan kain batik tulis berkualitas kepada Heldy. Pasangan termuda Bung Besar acap menerima kain pelbagai motif, seperti corak Naga raja dan Kawung.
Motif Naga Raja, tulis Peter Kasenda dalam buku Heldy Cinta Terakhir Bung Karno, diharapkan dapat memberikan keselamatan bagi pemakainya. Sementara motif kawung, melambangkan kesuburan bagi pemakainya.(*) Achmad Sentot