Malaysia dan Singapura Terancam Di-blacklist untuk Film Anime

Minggu, 21 Mei 2017 - Muchammad Yani

>Masalah pembajakan sepertinya bukan hanya terjadi di Indonesia saja. Pasalnya ODEX Private Limited, distributor anime memberikan peringatan keras kepada Singapura dan Malaysia karena ditemukan pembajakan dengan durasi delapan menit pada film Sword Art Online.

>Melalui akun facebook resminya ODEX Private Limited mengatakan pembajakan yang terjadi pada tanggal 18 Februari 2017 lalu ini membuat Singapura dan Malaysia terancam di-blacklist untuk film anime selanjutnya.

>"Ini adalah pelanggaran hak cipta, sehingga kemungkinan besar Singapura dan Malaysia akan masuk daftar hitam untuk rilis film anime mendatang," tulis ODEX Private Limited.

Salah satu cuplikan yang dibajak (Dok. ODEX Private Limited)
Salah satu cuplikan yang dibajak (Dok. ODEX Private Limited)
>ODEX juga menuliskan tidak bisa mentolerir apa yang dilakukan penggemar anime di dua negara tersebut. ODEX pun meminta para penggemar anime saling memperingati satu sama lain jika menemukan ada yang merekam film.

>"Kami membutuhkan bantuan Anda untuk menghentikan rekaman tanpa izin di bioskop," katanya.

>Sekadar informasi, tanggal 18 Februari lalu ODEX Private Limited telah menayangkan film Sword Art Online: Ordinal Scale di seluruh dunia termasuk Indonesia dalam rangka world premiere.

>Film ini berlatar belakang tahun 2026, setelah insiden SAO. Terdapat sebuat game baru bernama "Ordinal Scale". Namun sebuah keanehan mncul pada game tersebut hingga membuat Kirito dan teman-temannya menhadapi bahaya baru.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan