Makna Natal Bertentangan Dengan Hukuman Mati

Kamis, 25 Desember 2014 - Rendy Nugroho

MerahPutih Nasional - "Allah terlibat dalam kehidupan manusia", pesan ini yang dipercaya menjadi pesan iman natal itu sendiri. Sehingga Teori hukuman mati memberi efek jera itu dinilai tak terbukti.

Wibawa kempemimpinan Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo terlihat jelas ketika mengenakan jubah putih. Usai memimpin misa Natal di Gereja katedral siang tadi didepan ribuan jemaatn yang hadir dari bergagai daerah, ia mengajak umat kristiani untuk dapat mengembangkan keterlibatan spiritualitas dalam kehidupan sehari-hari.

"Maknai lebih jauh jika Allah terlibat dalam kehidupan manusia. Dengan begitu kata-kata kita menjadi jernih. Ketika hati nurani kita jernih akan timbul bela rasa. Tidak ada seorang pun berhak atas hidup orang lain, termasuk kematian," kata Uskup Agung Jakarta Mgr Ignatius Suharyo di Gereja Katedral, Kamis (25/12/2014).

Ignatius menilai jika eksekusi hukuman mati yang belakangan ini ramai diperbincangkan sangat tidak sesuai dengan ajaran umat kristiani. Menurutnya, kematian itu jelas milik Allah, semua yang terlibat dalam kehidupan manusia itu milik Allah.

Untuk itu, kata Ignatius hukuman setimpal dibalas dengan kejahatan itu tidak menyelesaikan masalah. Bahkan, menurut kriminolog, jauh lebih efektif dari hukum balas dendam.

"Hukuman mati tidak menurunkan angka kejahatan, kejahatan tetap saja ada. Teori bahwa hukuman mati membuat jera itu tidak terbukti," tegasnya. (MP/BMS)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan