Libur Lebaran Jadi Kesempatan Film Indonesia untuk Terus Bangkit
Rabu, 27 April 2022 -
MOMEN libur lebaran berpotensi memberi dampak positif bagi film Indonesia. Karena, bioskop diprediksi akan diramainkan pengunjung pada momen spesial tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Produk Digital dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Muhammad Neil El Himam.
Baca Juga:
Para Pemain Film 'KKN di Desa Penari' Kisahkan Pengalaman Unik Saat Syuting
"Bioskop akan ramai, harapannya film-film Indonesia banyak yang diputar," jelas Neil seperti yang dikutip dari laman Antara.

Prediksi ramainya bioskop pada momen libur lebaran, karena banyak film Indonesia yang sudah siap tayang menjelang Hari Raya Idul Fitri 2022.
Adapun sejumlah film yang akan tayang pada libur Lebaran, antara lain yakni film berngere horor Kuntilanak 3 besutan sutradara Rizal Mantovani. Ada juga film yang sempat tertunda penayangannya cukup lama yaitu KKN Di Desa Penari yang disutradarai oleh Awi Suryadi, dan dibintangi oleh Tissa Biani. Kemudian Oma The Demonic yang dibintangi oleh Jajang C Noer dan Karina Nadila.
Selain beberapa film horor yang diprediksi akan ramai penonton, publik tanah air juga akan disuguhkan dengan film drama komedi berjudul Gara-Gara Warisan yang dibintang oleh Oka Antara dan Indah Permatasari.
Baca Juga:
Industri film Tanah Air tidak luput dari perhatian Kemenparekraf, yang menyiapkan fasilitas untuk mendorong produktivitas sineas Indonesia. Kemenparekraf pun memberikan stimulus Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan stimulus karya sineas lokal di daerah-daerah. PEN Film diwujudkan lewat tiga skema, yakni promosi, praproduksi dan produksi.
Kehadiran PEN Film 2021 juga dinilai sudah mendapatkan sambutan positif, di mana lebih dari 50 sineas merasakan manfaat PEN 2021, dengan penyerapan anggaran senilai Rp 116,8 miliar.

Tapi, untuk tahun 2022, PEN Film yang dihadirkan hanya satu skema saja. Yaitu khusus untuk skema promosi yang terbatas bagi film berdurasi panjang, baik film dokumenter atau fiksi komersial.
Para sineas yang berada di dunia pembuata film pendek, dokumenter serta fiksi, pun tetap mendapatkan stimulus dari bentuk kedua. Bantuan Pemerintah tersebut diinisiasi komisi X DPR RI dan akan diberikan kepada para komunitas film pendek serta fotografi.
Di awal pandemi, industri film Tanah Air diprediksi mengalami kerugian hingga Rp 481 miliar per bulannya. Beruntung, karena perkembangan platform digital, kondisi tersebut perlahan membaik. (Ryn)
Baca Juga: