Leatherface Siap Teror 2021

Rabu, 21 Oktober 2020 - Ikhsan Aryo Digdo

LEATHERFACE kembali meneror para penontonnya 2021 mendatang. Mendekati hari Halloween, David Blue Garcia, sutradara film The Texas Chainsaw Massacre berikan hadiah spesial. Bukan berupa permen maupun cokelat, melainkan kabar terbaru lanjutan film pembunuh psikopat Leatherface.

Sang sutradara membagikan poster pertama untuk reboot yang sudah dinanti-nantikan ini pada Senin (20/10). Berlatar warna hitam pekat, poster tersebut menampilkan sosok Leatherface dengan pendekatan yang berbeda.

Baca juga:

'Host', Film Horor yang Sepenuhnya Diproduksi Menggunakan Aplikasi Zoom

Bukan dengan kulit manusia, gambar sang penjahat dibuat dengan sapuan cat air warna-warni. Tapi tentunya tidak mengurangi kengerian wajahnya. Di bagian dagu, lukisan dibuat sedemikian rupa sehingga memunculkan siluet kecil orang yang sedang memegang gergaji mesin.

Di bagian bawah poster dituliskan sebuah pesan pendek, "Pada tahun 1974, dunia menyaksikan salah satu kejahatan paling aneh dalam sejarah Amerika. Pada 2021, wajah kegilaan akan kembali".

Melalui caption Instagramnnya, Garcia menceritakan dirinya dihubungi Legendary Pictures pada awal Agustus lalu. Pihak perusahaan produksi film kemudian mengatakan mereka membutuhkan sutradara untuk mengambil alih Texas Chainsaw Massacre.

"Itu hari Kamis sore. Setelah berbagai panggilan telepon dan pertemuan zoom dengan semua produser saya disetujui dan naik pesawat ke Sofia, Bulgaria pada hari Minggu. Seminggu kemudian kami mulai syuting," cerita Garcia dalam tulisannya.

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai proyek ini. Namun kamu bisa sedikit mengintip kengeriannya lewat situs resminya di texaschainsaw.com. Saat membukanya, kamu akan disuguhi dengan tulisan 'reveal the face of madness'.

Baca juga:

Film 'Halloween Kills' Diharapkan Tetap Rilis Tahun ini

Tidak lupa kamu diminta menyalakan suara untuk mendengarkan musik mengerikan yang dijamin bikin bulu kuduk berdiri. Jika kamu memencet tombol 'proceed', lukisan Leatherface yang ada di poster perlahan muncul dari kecil kemudian lama-lama menjadi besar.

Tidak hanya itu, akan ada bola mata muncul di bagian rongga mata yang seharusnya hanya berwarna hitam. Pengguna bisa memasukkan email untuk mendapatkan poster bergerak ini serta sebuah kode yang dapat ditukarkan dengan kartu panggilan eksklusif Call of Duty:Warzone dan Call of Duty:Modern Warfare.

Film pertamanya dari tahun 1974 berhasil meraup keuntungan sebesar Rp454 miliar. (Foto: IMDb)

Sejauh ini sudah ada delapan film dari waralaba itu dimulai dengan The Texas Chainsaw Massacre yang rilis pada 1974. Sementara film kedua dan ketiganya tayang berselang 12 dan 14 tahun kemudian. Film pertamanya terbukti cukup sukses menyisakan ketakutan kepada penontonnya.

Mengutip Screen Rant, film tersebut awalnya dianggap terlalu kejam sampai dilarang tayang di beberapa negara. Bahkan banyak teater berhenti menayangkannya setelah mendapat banyak keluhan.

Namun, tampaknya ini tidak menghentikan kesuksesan film tersebut. Buktinya hanya dengan bujet USD80 hingga USD140 ribu atau Rp1,1 hingga Rp2 miliar, film garapan Tobe Hooper itu berhasil meraup keuntungan Rp454 miliar.

The Texas Chainsaw Massacre menceritakan teror pembunuh berantai kanibal bernama Leatherface dan keluarganya di pedesaan Texas terpencil. Biasanya korban akan dibunuh dan dimasak untuk jadi santapan mereka.

Senjata ikonis yang dipakainya sesuai dengan judul filmnya: sebuah gergaji mesin. Berkat reputasi dan kebrutalannya, Leatherface dikenal sebagai salah satu pembunuh paling terkenal dalam sejarah film horor.

Jadi tidak heran kalau kengeriannya itu sampai diangkat ke layar lebar beberapa kali. Ketika digabung, kedelapan film ini menghasilkan keuntungan USD252 juta atau kurang lebih Rp3,7 triliun. Itu pun belum termasuk penghasilan dari komik dan game yang diadaptasi dari film originalnya.

Jadi apakah kamu siap menyaksikan teror terbaru dari Leatherface dan gergaji mesinnya? (sam)

Baca juga:

Ditarik dari Bioskop, Film Horor Psikologis 'Saint Maud' Akhirnya Rilis via Streaming

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan