Ketika Elon Musk Ingin Trump Kendalikan Pasokan Uang AS, Timbul Wacana Penutupan Bank Sentral Amerika
Rabu, 13 November 2024 -
MerahPutih.com - Kembalinya Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump ke Gedung Putih telah membawa potensi perubahan besar pada Federal Reserve (Bank Sentral Amerika). Namun, sekarang pertanyaan yang berkembang bukanlah bagaimana bank sentral akan beroperasi di bawah Trump, melainkan apakah akan terus beroperasi.
Elon Musk, pendukung utama Trump yang diperkirakan memiliki pengaruh besar dalam membantu membentuk kebijakan Trump, menyertakan emoji "100" saat membagikan ulang unggahan Senator Republik Mike Lee dari Utah di X yang menyerukan penghapusan Fed.
“Cabang Eksekutif harus berada di bawah arahan presiden,” kata Lee pada pekan lalu dalam sebuah posting di X, beberapa jam setelah Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri jika Trump memintanya, dikutip dari CNN, Rabu (13/11).
“Federal Reserve adalah salah satu dari banyak contoh bagaimana kita telah menyimpang dari Konstitusi dalam hal itu,” imbuh Lee.
Baca juga:
Presiden Korsel Latihan Golf Biar Pertemuan dengan Trump Lancar
Ketika ditanya mengenai pendirian Trump mengenai masalah ini, juru bicara transisi Trump-Vance Karoline Leavitt mengatakan kepada CNN bahwa penutupan Federal Reserve tergantung keputusan Trump.
"Kebijakan hanya boleh dianggap resmi jika datang langsung dari Presiden Trump," ujarnya.
Seruan untuk menghapuskan Fed bukanlah hal baru. Mantan anggota kongres Ron Paul, yang mencalonkan diri sebagai presiden sekali sebagai seorang Libertarian dan dua kali sebagai seorang Republikan, menerbitkan sebuah buku pada tahun 2009 berjudul End the Fed.
Kemudian pada bulan Juni, Perwakilan Republik Thomas Massie dari Kentucky dan Lee memperkenalkan rancangan undang-undang yang bertujuan untuk mencabut bank sentral negara dan mengalihkan tanggung jawabnya ke Departemen Keuangan.
Baca juga:
Namun sejauh ini, Trump belum secara terbuka menyuarakan dukungannya untuk membubarkan Fed. Selama masa kampanye, ia telah menganjurkan perubahan aturan bank sentral, yang membuat banyak ekonom kecewa. (ikh)