Kesiapsiagaan Diminta Tetap Tinggi demi Mengurai Penumpukan di Bakauheni
Sabtu, 13 April 2024 -
MerahPutih.com - Pelabuhan Merak, Banten pada mudik Lebaran Idulfitri 2024/1445 Hijriah menjadi sorotan tajam dari masyarakat dengan berbagai persoalan. Antara lain waktu antrean yang lama ke kapal laut hingga menimbulkan kemacetan parah.
Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten juga tak luput dari kritikan publik, lantaran banyak pemudik yang dilaporkan jatuh pingsan diduga akibat kelelahan saat antre berjam-jam di buffer zone untuk naik ke kapal.
Baca Juga:
15.000 Orang Serbu Wisata Ancol pada 13 April hingga 10.00 WIB
Kader Partai Gerindra, Fary Francis memberikan warning agar kesiapsiagaan aparatur tetap tinggi di Pelabuhan Bakauheni menjelang puncak arus balik mudik lebaran yang diperkirakan terjadi pada tanggal 14-15 April 2024.
Ia menghimbau para pemudik untuk melakukan persiapan secara baik tidak hanya kendaraan tetapi juga memperhatikan kondisi fisik. Ini penting untuk menghindari kecelakaan yg tidak diinginkan.
"Pemerintah dalam kolaborasi antar instasi serta pemerintah daerah dan swasta telah menyediakan banyak tempat-tempat peristirahatan, jangan berkendara dalam keadaan ngatuk atau kelelahan, ada banyak tempat-tempat istirahat yang disediakan, patuhi rambu-rambu lalu lintas, utamakan keselamatan," tuturnya, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/4).
Lantas ia juga meminta kepada pemudik yang menggunakan motor bisa mengecek prediksi keadaan cuaca sepanjang jalan sebelum berangkat di aplikasi yang disediakan BMKG, supaya persiapannya lebih baik.
Kader Gerindra ini juga meminta agar Kementerian Perhubungan melakukan pemanfaatan pelabuhan-pelabuhan penyeberangan lain di seputar pulau Jawa dan Sumatera untuk dapat melayani arus balik sekaligus mengurai potensi penumpukan Merak-Bakaheuni yang sudah menjadi persoalan klasik.
“Kalau kita bisa mengoptimalkan pelabuhan-pelabuhan lain untuk juga mengangkut penyeberangan Jawa Sumatra dengan model roro, itu sangat mengurai problem penumpukan selama ini, sekaligus lebih murah biayanya. Ini juga bisa menjadi model pengangkutan logistik nasional yang saat ini terlalu mahal karena berorientasi darat", ujar Fary.
Baca Juga:
Jalan Tol Bocimi Dibuka Satu Jalur dari Cigombong Menuju Parung Kuda
Lebih lanjut Fary juga mengajak Pemerintah untuk melakukan perbaikan-perbaikan secara berkelanjutan tentang pelayanan mudik yang ceria bagi masyakat.
Ia memandang memindahkan masyakat sebanyak 193,6 juta orang dalam tempo 2-4 hari seperti saat ini adalah problem serius, sebuah tantangan pelayanan masyarakat yang tinggi.
"Karena bersifat tetap setiap tahun, maka menjadi lbh baik jika ada kelembagaan tetap yg terkoordinir antat instansi sehingga lebih sigap, lebih efisien, dan perbaikan-perbaikan yang bersifat berkelanjutan menjadi lebih mudah dan terukur," tutupnya. (Asp).